Kremlin: Gazprom Bersedia Pasok Gas ke Eropa

MOSKOW - Raksasa energi Rusia Gazprom menyatakan kesediaannya untuk memenuhi kewajibannya untuk menyediakan gas ke Eropa . Hal itu dilaporkan Kantor Berita TASS, mengutip juru bicara kantor kepresidenan Rusia, Kamis (1/9/2022).

Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menuduh rekanan Eropa "membebankan hambatan hukum dan teknologi yang membuat Gazprom tidak dapat bekerja."



Pernyataannya muncul pada saat negara-negara Uni Eropa, yang sangat bergantung pada pasokan gas Rusia di musim dingin, secara aktif mencari sumber pasokan alternatif dan menerapkan langkah-langkah hemat energi untuk menghentikan ketergantungan gas Rusia.

Ditambah dengan sanksi yang diterapkan pada entitas gas Rusia, Uni Eropa menghadapi banyak tantangan di tengah meroketnya harga gas.

"Ini adalah skenario krisis. Tentu saja, saya ingin menarik akal sehat rekanan Gazprom ini, tetapi sejauh ini, kami hanya dapat menyimpulkan bahwa mereka sangat kekurangan," kata Peskov, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Gazprom secara signifikan mengurangi aliran gas melalui pipa Nord Stream 1 yang membawa gas Rusia ke Eropa bulan lalu, dengan alasan tidak kembalinya turbin Siemens ke Rusia setelah pemeliharaan di Kanada.



Peskov mengatakan, peralatan yang diproduksi oleh Siemens “cukup berteknologi tinggi”. Ia juga menambahkan bahwa tidak banyak perusahaan di seluruh dunia yang dapat memperbaikinya.

Dia menyoroti kesulitan dalam memenuhi kontrak karena “masalah hukum”, karena kontrak tersebut diselesaikan dengan anak perusahaan Inggris Siemens, yang telah dipengaruhi oleh “paket sanksi yang mengesankan” yang diberlakukan oleh otoritas Inggris terhadap Rusia.

Pada hari Kamis, Rusia menghentikan pengiriman gas melalui salah satu pipa gas utama ke Eropa mulai Rabu selama tiga hari karena perbaikan pada kompresor yang tersisa.