Jenderal Top Jerman: Jangan Remehkan, Rusia Mampu Perluas Perang di Eropa
loading...
A
A
A
BERLIN - Militer Jerman memperingatkan Barat untuk tidak meremehkan kekuatan militer Rusia . Sebaliknya, Barat harus waspada karena Moskow mampu memperluas perangnya saat ini di Eropa.
Peringatan tersebut disampaikan Jenderal Eberhard Zorn, jenderal tertinggi dari Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman).
Menurutnya, Rusia memiliki ruang untuk membuka front kedua jika ia memilih untuk melakukannya.
“Sebagian besar pasukan darat Rusia mungkin terikat di Ukraina saat ini tetapi, meskipun demikian, kita tidak boleh meremehkan potensi pasukan darat Rusia untuk membuka teater perang kedua,” kata Jenderal Zorn kepada Reuters, yang dilansir Kamis (1/9/2022).
Dia menunjuk Kaliningrad, eksklave Rusia di antara dua negara anggota NATO; Polandia dan Lithuania, sebagai hotspot potensial.
Rusia telah mengancam akan menempatkan senjata nuklir dan hipersonik di Kaliningrad jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Sementara itu, inspektur PBB telah berada di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina, setelah peringatan bahwa pertempuran di dekat fasilitas nuklir itu berisiko menimbulkan bencana.
Rusia dan Ukraina telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk bertukar tuduhan pengeboman sembrono di sekitar PLTN tersebut, yang dikuasai Moskow pada hari-hari awal perang enam bulan.
Sebelumnya, seorang ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa pertahanan Rusia di wilayah Kherson jatuh beberapa jam setelah Kiev melancarkan serangan balasan di selatan dan timur Ukraina. Namun, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
Peringatan tersebut disampaikan Jenderal Eberhard Zorn, jenderal tertinggi dari Bundeswehr (Angkatan Bersenjata Jerman).
Menurutnya, Rusia memiliki ruang untuk membuka front kedua jika ia memilih untuk melakukannya.
“Sebagian besar pasukan darat Rusia mungkin terikat di Ukraina saat ini tetapi, meskipun demikian, kita tidak boleh meremehkan potensi pasukan darat Rusia untuk membuka teater perang kedua,” kata Jenderal Zorn kepada Reuters, yang dilansir Kamis (1/9/2022).
Dia menunjuk Kaliningrad, eksklave Rusia di antara dua negara anggota NATO; Polandia dan Lithuania, sebagai hotspot potensial.
Rusia telah mengancam akan menempatkan senjata nuklir dan hipersonik di Kaliningrad jika Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO.
Sementara itu, inspektur PBB telah berada di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina, setelah peringatan bahwa pertempuran di dekat fasilitas nuklir itu berisiko menimbulkan bencana.
Rusia dan Ukraina telah menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk bertukar tuduhan pengeboman sembrono di sekitar PLTN tersebut, yang dikuasai Moskow pada hari-hari awal perang enam bulan.
Sebelumnya, seorang ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa pertahanan Rusia di wilayah Kherson jatuh beberapa jam setelah Kiev melancarkan serangan balasan di selatan dan timur Ukraina. Namun, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
(min)