Gedung Putih Kecam Laporan Perburuan Tentara AS di Afghanistan

Rabu, 01 Juli 2020 - 15:01 WIB
loading...
Gedung Putih Kecam Laporan Perburuan Tentara AS di Afghanistan
AS mengecam laporan yang menyatakan Taliban mendapatkan hadiah dari Rusia jika berhasil membunuh tentara AS. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, menyerang sumber-sumber di balik laporan New York Times yang menyebut intelijen Rusia membayar kelompok Taliban untuk membunuh tentara Amerika. Ia mengatakan bahwa pengungkapan informasi rahasia merusak keamanan nasional Amerika Serikat (AS).

"Halaman depan New York Times bukanlah tempat untuk membahas informasi rahasia," kata McEnany kepada wartawan.

"Anda mungkin mencoba untuk merusak presiden, tetapi sebenarnya Anda merusak keamanan dan keselamatan bangsa kita," imbuhnya.

"Ini adalah perwira intelijen jahat yang membahayakan kehidupan pasukan kita," cetusnya seperti dikutip dari Sputnik, Rabu (1/7/2020).

Lebih lanjut ia mencatat bahwa Presiden AS Donald Trump telah diberi pengarahan tentang apa yang sayangnya ada dalam domain publik dan siap untuk bertindak terhadap Rusia jika laporan itu ternyata benar.

McEnany mengatakan bahwa Trump tidak pernah diberitahu tentang hal ini. Pihak intelijen masih belum memverifikasinya. Namun, ketika seorang reporter bertanya tentang desas-desus bahwa Trump mengabaikan briefing pers harian, sekretaris membalas: "Presiden membaca dan dia juga mengkonsumsi intelijen secara verbal. Presiden adalah orang yang paling berpengetahuan di planet Bumi ketika ancaman yang kita hadapi datang."

"Yang dijelaskan kepada presiden adalah ketika ada keputusan strategis yang harus diambil," katanya.

"Jadi, dalam hal ini jika ada keputusan strategis untuk dibuat berhadapan dengan Rusia ... itu tidak diberikan pengarahan kepada presiden ... itu tidak dapat dipercaya," tukasnya.

Laporan ini muncul pada hari Jumat setelah New York Times melaporkan bahwa intelijen yang dikumpulkan dari interogasi tahanan di Afghanistan telah menunjuk agen intelijen Rusia membayar hadiah kepada militan Taliban untuk membunuh tentara AS di negara itu. (Baca: NYT: Intel AS Sebut Rusia Perintahkan Pembunuhan Tentara Amerika di Afghanistan )

Moskow telah membantah tuduhan itu, dan pejabat intelijen serta pertahanan AS telah mengindikasikan bahwa sementara pejabat senior Gedung Putih mungkin tahu tentang laporan yang tidak diverifikasi, Trump tidak pernah diberi pengarahan terkait hal itu.

"Karena tuduhan dalam artikel pers baru-baru ini belum diverifikasi atau dibuktikan oleh komunitas intelijen, Presiden Trump belum diberi pengarahan tentang hal itu," kata penasihat keamanan nasional Gedung Putih Robert O'Brien dalam sebuah pernyataan Senin.

"Namun demikian, Administrasi, termasuk staf Dewan Keamanan Nasional, telah mempersiapkan, jika situasi memerlukan tindakan," imbuhnya.
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1599 seconds (0.1#10.140)