Kepala IAEA Pimpin Tim ke Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia yang Dikuasai Rusia
loading...
A
A
A
WINA - Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengatakan pada Senin (29/8/2022) bahwa dia sedang dalam perjalanan ke pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia.
PLTN itu telah dikuasai Rusia dan menjadi target serangan dalam beberapa pekan terakhir.
"Harinya telah tiba, Misi Dukungan dan Bantuan IAEA untuk Zaporizhzhya sekarang sedang dalam perjalanan," tweet Grossi, mengatakan tim dari pengawas atom PBB akan tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa "akhir pekan ini."
Dalam foto yang menyertai tweetnya, kepala IAEA berpose dengan tim yang terdiri dari 13 orang mengenakan topi dan rompi berlogo pengawas nuklir.
Grossi telah berbulan-bulan meminta untuk dapat mengunjungi lokasi tersebut. Dia memperingatkan, "Risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir."
PLTN Zaporizhzhia, yang memiliki enam reaktor Ukraina, telah diduduki pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari, dan tetap berada di garis depan sejak itu.
Moskow dan Kiev saling menyalahkan atas penembakan di sekitar kompleks PLTN dekat kota Energodar itu.
Operator Ukraina Energoatom memperingatkan pada Sabtu tentang risiko kebocoran radioaktif dan kebakaran setelah serangan baru.
PLTN itu telah dikuasai Rusia dan menjadi target serangan dalam beberapa pekan terakhir.
"Harinya telah tiba, Misi Dukungan dan Bantuan IAEA untuk Zaporizhzhya sekarang sedang dalam perjalanan," tweet Grossi, mengatakan tim dari pengawas atom PBB akan tiba di pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa "akhir pekan ini."
Dalam foto yang menyertai tweetnya, kepala IAEA berpose dengan tim yang terdiri dari 13 orang mengenakan topi dan rompi berlogo pengawas nuklir.
Grossi telah berbulan-bulan meminta untuk dapat mengunjungi lokasi tersebut. Dia memperingatkan, "Risiko yang sangat nyata dari bencana nuklir."
PLTN Zaporizhzhia, yang memiliki enam reaktor Ukraina, telah diduduki pasukan Rusia tak lama setelah Moskow melancarkan invasi pada 24 Februari, dan tetap berada di garis depan sejak itu.
Moskow dan Kiev saling menyalahkan atas penembakan di sekitar kompleks PLTN dekat kota Energodar itu.
Operator Ukraina Energoatom memperingatkan pada Sabtu tentang risiko kebocoran radioaktif dan kebakaran setelah serangan baru.