Kanada akan Kembalikan Turbin untuk Gas Rusia ke Jerman
loading...
A
A
A
OTTAWA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Kanada Melanie Joly mengatakan pada Rabu (24/8/2022) bahwa pemerintahnya akan mengirimkan lima turbin dari Montreal kembali ke Jerman.
Langkah ini dilakukan meskipun ada tuntutan dari etnis Ukraina dan Duta Besar Kiev di Ottawa untuk menahan mereka.
Joly mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah ada permintaan dari Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang saat ini sedang berkunjung ke Kanada.
"Itu adalah keputusan yang kami ambil," papar Joly dalam wawancara dengan penyiar CBC.
Dia menambahkan, “Itulah yang diminta Jerman kepada kami.”
“Kanada tidak ingin memberikan alasan apapun kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk terus mempersenjatai aliran energinya ke Eropa,” ujar Joly kepada Hannah Thibedeau dari CBC.
Enam turbin Siemens berada di Montreal untuk pemeliharaan ketika Kanada mengumumkan embargo terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.
Atas permintaan Jerman, Ottawa mengumumkan pengecualian untuk turbin pada Juli, dan mengirim salah satunya, tetapi Gazprom menolak pengiriman, dengan alasan ketidakberesan dalam dokumentasi.
Scholz yang berada di Ottawa pekan ini untuk menandatangani perjanjian pengembangan tenaga hidrogen dengan mitranya dari Kanada, Justin Trudeau, mengatakan kepada CBC bahwa kedua negara akan terus bekerja sama mengembalikan lima turbin yang tersisa.
“Saya pikir ada pemahaman politik bahwa kami akan bekerja sama, bahwa kami adalah teman dan bahwa kami tidak akan membuat permainan Rusia berhasil,” ungkap Scholz kepada pembawa acara Vassy Kapelos.
Ukraina dan Jerman menuduh Rusia menyandera Uni Eropa dengan pengiriman gas. Gazprom telah mengatakan akan memenuhi semua kewajiban kontraknya tetapi tidak dapat disalahkan ketika UE atau Kanada memberlakukan embargo sepihak pada peralatan, seperti turbin Siemens untuk Nord Stream 1, pipa di bawah Laut Baltik yang melewati Ukraina.
Lobi Ukraina dan Kanada telah memprotes keputusan untuk mengembalikan turbin, mengatakan itu tidak akan mencegah Moskow dari "meneror" Uni Eropa dengan menahan gas.
“Kami berpikir pengabaian ini harus dibatalkan dan sekarang,” ungkap Duta Besar Ukraina untuk Kanada Yulia Kovaliv kepada Canadian Press.
Sementara itu, Kongres Kanada Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Mengecewakan komunitas kami bahwa Kanada melewatkan kesempatan membatalkan izin selama kunjungan kanselir."
Harga gas alam di Uni Eropa meroket pekan ini, setelah Gazprom mengumumkan akan menutup Nord Stream 1 untuk perbaikan antara 31 Agustus dan 2 September.
Nord Stream 2, yang tidak menggunakan turbin Siemens, telah selesai dibangun tetapi tidak operasional, karena Jerman menolak mengesahkannya sebagai protes atas pengakuan Rusia atas Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka.
Langkah ini dilakukan meskipun ada tuntutan dari etnis Ukraina dan Duta Besar Kiev di Ottawa untuk menahan mereka.
Joly mengungkapkan, keputusan itu diambil setelah ada permintaan dari Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang saat ini sedang berkunjung ke Kanada.
"Itu adalah keputusan yang kami ambil," papar Joly dalam wawancara dengan penyiar CBC.
Dia menambahkan, “Itulah yang diminta Jerman kepada kami.”
“Kanada tidak ingin memberikan alasan apapun kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin untuk terus mempersenjatai aliran energinya ke Eropa,” ujar Joly kepada Hannah Thibedeau dari CBC.
Enam turbin Siemens berada di Montreal untuk pemeliharaan ketika Kanada mengumumkan embargo terhadap Rusia atas konflik di Ukraina.
Atas permintaan Jerman, Ottawa mengumumkan pengecualian untuk turbin pada Juli, dan mengirim salah satunya, tetapi Gazprom menolak pengiriman, dengan alasan ketidakberesan dalam dokumentasi.
Scholz yang berada di Ottawa pekan ini untuk menandatangani perjanjian pengembangan tenaga hidrogen dengan mitranya dari Kanada, Justin Trudeau, mengatakan kepada CBC bahwa kedua negara akan terus bekerja sama mengembalikan lima turbin yang tersisa.
“Saya pikir ada pemahaman politik bahwa kami akan bekerja sama, bahwa kami adalah teman dan bahwa kami tidak akan membuat permainan Rusia berhasil,” ungkap Scholz kepada pembawa acara Vassy Kapelos.
Ukraina dan Jerman menuduh Rusia menyandera Uni Eropa dengan pengiriman gas. Gazprom telah mengatakan akan memenuhi semua kewajiban kontraknya tetapi tidak dapat disalahkan ketika UE atau Kanada memberlakukan embargo sepihak pada peralatan, seperti turbin Siemens untuk Nord Stream 1, pipa di bawah Laut Baltik yang melewati Ukraina.
Lobi Ukraina dan Kanada telah memprotes keputusan untuk mengembalikan turbin, mengatakan itu tidak akan mencegah Moskow dari "meneror" Uni Eropa dengan menahan gas.
“Kami berpikir pengabaian ini harus dibatalkan dan sekarang,” ungkap Duta Besar Ukraina untuk Kanada Yulia Kovaliv kepada Canadian Press.
Sementara itu, Kongres Kanada Ukraina mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, "Mengecewakan komunitas kami bahwa Kanada melewatkan kesempatan membatalkan izin selama kunjungan kanselir."
Harga gas alam di Uni Eropa meroket pekan ini, setelah Gazprom mengumumkan akan menutup Nord Stream 1 untuk perbaikan antara 31 Agustus dan 2 September.
Nord Stream 2, yang tidak menggunakan turbin Siemens, telah selesai dibangun tetapi tidak operasional, karena Jerman menolak mengesahkannya sebagai protes atas pengakuan Rusia atas Donetsk dan Lugansk sebagai negara merdeka.
(sya)