Prediksi Mengerikan Perang Nuklir AS dan Rusia, 5 Miliar Orang akan Mati Kelaparan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Setelah perang nuklir antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia, lebih dari 5 miliar orang bisa mati kelaparan karena abu dan jelaga dari kota-kota yang terbakar memasuki atmosfer dan menghalangi sinar matahari.
Prediksi mengerikan itu diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan pada Senin (15/8/2022) di jurnal Nature Food.
Banyak spekulasi saat ini tentang perang nuklir berfokus pada kengerian saat pengeboman itu sendiri.
Namun penelitian ini, yang dilakukan para pakar di Universitas Rutgers di AS, menunjukkan penderitaan yang sebenarnya akan datang pada tahun-tahun setelah konflik.
Setelah perang dahsyat, ketika terputusnya rantai pasokan rantai dan kehancuran infrastruktur lokal akan diperparah efek musim dingin nuklir pada tanaman pangan.
Efek pendinginan yang akan tercipta ketika abu dari bom nuklir memasuki atmosfer akan mencapai puncaknya dalam satu atau dua tahun, tetapi penurunan suhu akan berlangsung selama lebih dari satu dekade dan juga akan melibatkan pengurangan curah hujan, menurut model yang digunakan oleh peneliti.
Fluktuasi sumber makanan utama, termasuk jagung, beras, gandum musim semi, dan kedelai, serta padang rumput ternak dan perikanan, semuanya diperhitungkan dalam model tersebut.
Sementara distribusi makanan di antara negara-negara yang tidak langsung terlibat dalam perang nuklir akan bergantung sebagian pada aliansi politik yang ada, rute perdagangan, dan faktor manusia lainnya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model iklim yang digunakan dalam penelitian ini.
Prediksi mengerikan itu diungkapkan dalam penelitian yang diterbitkan pada Senin (15/8/2022) di jurnal Nature Food.
Banyak spekulasi saat ini tentang perang nuklir berfokus pada kengerian saat pengeboman itu sendiri.
Namun penelitian ini, yang dilakukan para pakar di Universitas Rutgers di AS, menunjukkan penderitaan yang sebenarnya akan datang pada tahun-tahun setelah konflik.
Setelah perang dahsyat, ketika terputusnya rantai pasokan rantai dan kehancuran infrastruktur lokal akan diperparah efek musim dingin nuklir pada tanaman pangan.
Efek pendinginan yang akan tercipta ketika abu dari bom nuklir memasuki atmosfer akan mencapai puncaknya dalam satu atau dua tahun, tetapi penurunan suhu akan berlangsung selama lebih dari satu dekade dan juga akan melibatkan pengurangan curah hujan, menurut model yang digunakan oleh peneliti.
Fluktuasi sumber makanan utama, termasuk jagung, beras, gandum musim semi, dan kedelai, serta padang rumput ternak dan perikanan, semuanya diperhitungkan dalam model tersebut.
Sementara distribusi makanan di antara negara-negara yang tidak langsung terlibat dalam perang nuklir akan bergantung sebagian pada aliansi politik yang ada, rute perdagangan, dan faktor manusia lainnya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam model iklim yang digunakan dalam penelitian ini.