Sandera Orang di Bank agar Uangnya Dikembalikan, Pria Ini Dianggap Pahlawan di Lebanon
loading...
A
A
A
BEIRUT - Seorang pria bersenjata muncul sebagai pahlawan rakyat di Lebanon setelah menyandera sejumlah orang di bank sentral Beirut.
Pelaku penyanderaan menuntut akses ke uangnya sendiri yang tak bisa diambil. Aksi penyanderaan ini justru menghasilkan dukungan publik yang luas.
Mengacungkan senapan dan mengancam akan menyiram dirinya dengan bensin, Bassam al-Sheikh Hussein, memasuki cabang Bank Federal sekitar tengah hari pada Kamis lalu.
Dia bersikeras menarik sebagian dari uang tabungannya yang dibekukan sebesar USD210.000 untuk membantu membayar tagihan rumah sakit ayahnya.
Seperti hampir semua warga Lebanon, uang penyandera dilarang diambil selama lebih dari dua tahun.
Bank, yang dilanda krisis ekonomi, hanya mengizinkan nasabah menarik dolar setiap bulan yang jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan paling dasar.
Berita penyanderaan itu dengan cepat menyebar ke penjuru negeri di mana hampir 80% penduduknya sekarang dianggap miskin setelah diberlakukannya kontrol modal informal.
Adegan-adegan seorang penyandera yang menantang tindakan bank untuk mendapatkan uangnya sendiri itu memicu dukungan publik.
Pelaku penyanderaan menuntut akses ke uangnya sendiri yang tak bisa diambil. Aksi penyanderaan ini justru menghasilkan dukungan publik yang luas.
Mengacungkan senapan dan mengancam akan menyiram dirinya dengan bensin, Bassam al-Sheikh Hussein, memasuki cabang Bank Federal sekitar tengah hari pada Kamis lalu.
Dia bersikeras menarik sebagian dari uang tabungannya yang dibekukan sebesar USD210.000 untuk membantu membayar tagihan rumah sakit ayahnya.
Seperti hampir semua warga Lebanon, uang penyandera dilarang diambil selama lebih dari dua tahun.
Bank, yang dilanda krisis ekonomi, hanya mengizinkan nasabah menarik dolar setiap bulan yang jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan paling dasar.
Berita penyanderaan itu dengan cepat menyebar ke penjuru negeri di mana hampir 80% penduduknya sekarang dianggap miskin setelah diberlakukannya kontrol modal informal.
Adegan-adegan seorang penyandera yang menantang tindakan bank untuk mendapatkan uangnya sendiri itu memicu dukungan publik.