Kim Jong-un Ternyata Sakit Parah Selama Wabah Covid-19 di Korut

Kamis, 11 Agustus 2022 - 14:41 WIB
loading...
Kim Jong-un Ternyata Sakit Parah Selama Wabah Covid-19 di Korut
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ternyata sakit parah selama wabah Covid-19. Foto/KCNA via REUTERS
A A A
PYONGYANG - Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un , mengungkapkan bahwa kakaknya menderita sakit parah selama wabah Covid-19 baru-baru ini.

Kim Yo-jong menyalahkan Korea Selatan (Korsel) atas penyebaran virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Dia mengancam akan melakukan pembalasan.

Terungkapnya penyakit Kim Jong-un menandai pengakuan yang tidak biasa bagi sebuah rezim yang jarang mengomentari kesehatan pemimpinnya--dan kemudian hanya untuk menunjukkan bahwa dia berbagi perjuangan dengan rakyat.



Kim Yo-jong mengatakan dalam pidatonya, yang dikutip KCNA, Kamis (11/8/2022), bahwa pemimpin Korea Utara itu sakit parah dengan demam tinggi.

Dia menambahkan bahwa kakaknya tidak bisa berbaring bahkan untuk sesaat karena keprihatinannya terhadap rakyat Korut.

Dia tidak mengatakan apakah Kim Jong-un termasuk di antara apa yang disebut Korea Utara sebagai "kasus demam" atau menentukan detail penyakitnya.

Lantaran obesitas dan perokok, kesehatan Kim Jong-un telah memicu spekulasi selama bertahun-tahun.

Penampilan publiknya menjadi sorotan media untuk wawasan tentang rezim otokratis dan rahasia di Pyongyang, terutama karena keluarganya memiliki riwayat penyakit jantung.

Kim Jong-un mengabiskan sekitar 17 hari tanpa tampil di media pemerintah bulan lalu, meskipun pemimpin Korea Utara itu sering tidak terlihat di musim panas untuk menghabiskan waktu di mansion tepi laut. Dia menghadiri pertemuan partai yang berkuasa pada hari Rabu di mana dia mengeklaim "kemenangan" dalam "perang karantina yang hebat".

Korea Utara belum menyebut ratusan ribu kasus demam yang dilaporkan sebagai Covid-19, mungkin karena kekurangan pasokan alat tes.

Negara itu telah menolak vaksin dari luar, dengan laporan mengatakan pengiriman yang direncanakan telah ditunda karena keberatannya terhadap aturan dari Covax, sebuah badan yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2316 seconds (0.1#10.140)