Ukraina Klaim 9 Pesawat Tempur Rusia Hancur dalam Ledakan Crimea

Kamis, 11 Agustus 2022 - 00:17 WIB
loading...
Ukraina Klaim 9 Pesawat...
Ukraina mengklaim 9 pesawat tempur Rusia hancur dalam ledakan di Crimea. Foto/New York Post
A A A
KIEV - Angkatan Udara Ukraina mengatakan sembilan pesawat tempur Rusia hancur dalam serangkaian ledakan mematikan di sebuah pangkalan udara Crimea . Klaim ini muncul di tengah spekulasi bahwa ledakan itu adalah hasil serangan Ukraina yang mewakili eskalasi signifikan dalam perang.

Rusia sendiri membantah ada pesawat yang rusak dalam ledakan hari Selasa atau bahwa ada serangan yang terjadi.

Pejabat Ukraina berhenti secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu, sambil mengejek penjelasan Rusia bahwa seorang perokok yang ceroboh mungkin telah menyebabkan amunisi di pangkalan udara Saki terbakar dan meledak. Analis juga mengatakan bahwa penjelasan itu tidak masuk akal dan Ukraina bisa saja menggunakan rudal anti-kapal untuk menyerang pangkalan tersebut.

Jika pasukan Ukraina, pada kenyataannya, bertanggung jawab atas ledakan tersebut, itu akan menjadi serangan besar pertama yang diketahui di situs militer Rusia di Semenanjung Crimea, yang direbut dari Ukraina oleh Kremlin pada tahun 2014. Pesawat tempur Rusia telah menggunakan Saki untuk menyerang daerah di selatan Ukraina.

Crimea memiliki makna strategis dan simbolis yang sangat besar bagi kedua belah pihak. Tuntutan Kremlin agar Ukraina mengakui Crimea sebagai bagian dari Rusia telah menjadi salah satu syarat utama untuk mengakhiri pertempuran, sementara Ukraina telah berjanji untuk mengusir Rusia dari semenanjung itu dan semua wilayah pendudukan lainnya.



Beberapa jam setelah ledakan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berjanji lagi untuk melakukan hal itu.

“Perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang merdeka dimulai dengan Crimea dan harus diakhiri dengan Crimea – pembebasannya,” katanya dalam pidato malamnya seperti dikutip dari ABC News, Kamis (11/8/2022).

Seorang penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, dengan samar mengatakan bahwa ledakan itu disebabkan oleh senjata jarak jauh buatan Ukraina atau pekerjaan gerilyawan Ukraina yang beroperasi di Crimea.

"Kiev resmi bungkam tentang hal itu, tetapi secara tidak resmi militer mengakui bahwa itu adalah serangan Ukraina," kata analis militer Ukraina Oleh Zhdanov.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)