Terkepung, Seorang Pemimpin ISIS Meledakkan Diri
loading...
A
A
A
DAMASKUS - Seorang pemimpin Negara Islam (ISIS) di Suriah utara meledakkan dirinya pada hari Selasa. Aksi nekatnya ini membunuh dan melukai orang lain dalam prosesnya.
The Horan Free League - sekelompok aktivis dan jurnalis di Suriah selatan - mengatakan bahwa pemimpin ISIS , Abu Salem al-Iraqi, meledakkan sabuk bom bunuh diri setelah dikepung oleh mantan pemberontak Suriah di sebuah rumah di kota Adwan di Provinsi Daraa di Suriah yang bergolak.
Seorang pejuang lokal, Yahya Muhammad, yang merupakan bagian dari operasi untuk menyerbu tempat persembunyian al-Iraqi, tewas oleh ledakan itu dan seorang warga sipil – yang disandera oleh al-Iraqi di dalam rumah – terluka.
"Operasi para pejuang untuk mengejar al-Iraqi terjadi tidak lebih dari tiga kilometer jauhnya dari posisi milik pasukan rezim Suriah," kata The Horan Free League seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (11/8/2022).
Kelompok itu menambahkan bahwa al-Iraqi adalah salah satu pemimpin paling menonjol dari kelompok ISIS di Suriah.
Mereka menambahkan bahwa dia sebelumnya telah pindah dari kamp pengungsi Yarmouk, selatan Damaskus, ke daerah Cekungan Yarmouk, di sebelah barat Daraa.
Provinsi Daraa adalah kubu oposisi sejak awal revolusi Suriah pada 2011, hingga direbut kembali oleh rezim Assad pada 2018.
Setelah pengambilalihan rezim, militan oposisi diminta untuk menyerahkan senjata berat dan menandatangani perjanjian rekonsiliasi untuk "membersihkan" status mereka.
Sedangkan yang lain meninggalkan Suriah selatan menuju provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah daripada 'berdamai' dengan rezim.
The Horan Free League - sekelompok aktivis dan jurnalis di Suriah selatan - mengatakan bahwa pemimpin ISIS , Abu Salem al-Iraqi, meledakkan sabuk bom bunuh diri setelah dikepung oleh mantan pemberontak Suriah di sebuah rumah di kota Adwan di Provinsi Daraa di Suriah yang bergolak.
Seorang pejuang lokal, Yahya Muhammad, yang merupakan bagian dari operasi untuk menyerbu tempat persembunyian al-Iraqi, tewas oleh ledakan itu dan seorang warga sipil – yang disandera oleh al-Iraqi di dalam rumah – terluka.
"Operasi para pejuang untuk mengejar al-Iraqi terjadi tidak lebih dari tiga kilometer jauhnya dari posisi milik pasukan rezim Suriah," kata The Horan Free League seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (11/8/2022).
Kelompok itu menambahkan bahwa al-Iraqi adalah salah satu pemimpin paling menonjol dari kelompok ISIS di Suriah.
Mereka menambahkan bahwa dia sebelumnya telah pindah dari kamp pengungsi Yarmouk, selatan Damaskus, ke daerah Cekungan Yarmouk, di sebelah barat Daraa.
Provinsi Daraa adalah kubu oposisi sejak awal revolusi Suriah pada 2011, hingga direbut kembali oleh rezim Assad pada 2018.
Setelah pengambilalihan rezim, militan oposisi diminta untuk menyerahkan senjata berat dan menandatangani perjanjian rekonsiliasi untuk "membersihkan" status mereka.
Sedangkan yang lain meninggalkan Suriah selatan menuju provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah daripada 'berdamai' dengan rezim.
(ian)