TV Prancis Hapus Video Jurnalis Kecam Serangan Israel di Gaza
loading...
A
A
A
PARIS - Sebuah saluran televisi Prancis telah menghapus segmen wawancara dengan jurnalis terkenal Alain Gresh, yang mengkritik Israel atas kampanye pemboman mematikannya terhadap Jalur Gaza yang terkepung.
Direktur situs media Timur Tengah Orient XXI dan mantan pemimpin redaksi surat kabar Prancis Le Monde diplomatique itu muncul di stasiun televisi populer BFMTV pada hari Minggu di mana ia membahas gencatan senjata yang dimediasi Mesir setelah Israel mengungkapkan telah menyetujui kesepakatan itu.
Di dalamnya, dia mengatakan bahwa kelompok militan Jihad Islam Palestina kini harus membalas.
"Pertama, kita harus ingat bahwa eskalasi ini telah dipicu oleh Israel, tanpa Israel - pada saat melakukan operasinya - mengalami serangan apa pun," kata Gresh.
"Ini adalah perang keempat atau kelima yang dilakukan Israel terhadap Gaza, dengan ratusan orang tewas," sambungnya.
"Rakyat Palestina hidup di bawah pendudukan, di Gaza seperti di Tepi Barat. Dan situasi ini hanya dapat mengarah pada kekerasan, konfrontasi," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (10/8/2022).
BFMTV menerbitkan klip dua menit di mana Gresh membuat komentar ini di situs webnya, tetapi jurnalis itu kemudian men-tweet bahwa segmen tersebut telah dihapus.
Tautan yang diposting Gresh dialihkan ke halaman berita internasional BFMTV pada saat artikel ini diterbitkan, meskipun pengguna Twitter telah membagikan klip yang dihapus di media sosial.
CheckNews melaporkan Gresh mengatakan dia pikir BFMTV menghapus klip itu karena pandangannya tentang Israel.
Direktur situs media Timur Tengah Orient XXI dan mantan pemimpin redaksi surat kabar Prancis Le Monde diplomatique itu muncul di stasiun televisi populer BFMTV pada hari Minggu di mana ia membahas gencatan senjata yang dimediasi Mesir setelah Israel mengungkapkan telah menyetujui kesepakatan itu.
Di dalamnya, dia mengatakan bahwa kelompok militan Jihad Islam Palestina kini harus membalas.
"Pertama, kita harus ingat bahwa eskalasi ini telah dipicu oleh Israel, tanpa Israel - pada saat melakukan operasinya - mengalami serangan apa pun," kata Gresh.
"Ini adalah perang keempat atau kelima yang dilakukan Israel terhadap Gaza, dengan ratusan orang tewas," sambungnya.
"Rakyat Palestina hidup di bawah pendudukan, di Gaza seperti di Tepi Barat. Dan situasi ini hanya dapat mengarah pada kekerasan, konfrontasi," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Rabu (10/8/2022).
BFMTV menerbitkan klip dua menit di mana Gresh membuat komentar ini di situs webnya, tetapi jurnalis itu kemudian men-tweet bahwa segmen tersebut telah dihapus.
Tautan yang diposting Gresh dialihkan ke halaman berita internasional BFMTV pada saat artikel ini diterbitkan, meskipun pengguna Twitter telah membagikan klip yang dihapus di media sosial.
CheckNews melaporkan Gresh mengatakan dia pikir BFMTV menghapus klip itu karena pandangannya tentang Israel.