Senjata yang Digunakan Rusia Gempur Ukraina Pakai Komponen Buatan Barat
loading...
A
A
A
LONDON - Lebih dari 450 komponen buatan asing telah ditemukan di senjata-senjata yang digunakan Rusia untuk menggempur Ukraina . Ini menjadi bukti bahwa Moskow memperoleh teknologi penting dari perusahaan di Amerika Serikat (AS), Eropa dan Asia pada tahun-tahun sebelum invasi.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (8/8/2022), fakta ini terungkap dalam sebuah laporan yang diterbitkan lembaga think tank pertahanan Royal United Services Institute (RUSI).
Menurut laporan itu, sejak dimulainya perang lima bulan lalu, militer Ukraina telah merebut atau memulihkan senjata Rusia yang utuh atau rusak sebagian dari medan perang. Ketika dibongkar, 27 dari senjata dan sistem militer ini, mulai dari rudal jelajah hingga sistem pertahanan udara, ditemukan sebagian besar mengandalkan komponen Barat.
Ini adalah penilaian paling rinci yang dipublikasikan hingga saat ini tentang peran yang dimainkan oleh komponen Barat dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Sekitar dua pertiga komponen diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di AS, menurut temuan RUSI, berdasarkan senjata yang ditemukan dari Ukraina. Produk yang diproduksi oleh Analog Devices dan Texas Instruments yang berbasis di AS menyumbang hampir seperempat dari semua komponen Barat dalam senjata.
Komponen lainnya berasal dari perusahaan di negara-negara pro barat, termasuk Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Swiss, dan Belanda. "Senjata Rusia yang sangat bergantung pada elektronik Barat telah mengakibatkan kematian ribuan orang Ukraina," kata Jack Watling, spesialis perang darat di RUSI.
Dalam satu kasus, rudal jelajah 9M727 Rusia, salah satu senjata paling canggih di negara itu yang dapat bermanuver di ketinggian rendah untuk menghindari radar dan dapat menyerang target ratusan mil jauhnya, mengandung 31 komponen asing.
Hasil investigasi RUSI, suku cadang dibuat oleh perusahaan yang termasuk Texas Instruments Inc dan Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) yang berbasis di AS, serta Cypress Semiconductor, yang sekarang dimiliki oleh Infineon AG(IFXGn.DE), sebuah perusahaan Jerman.
Seperti dilaporkan Reuters, Senin (8/8/2022), fakta ini terungkap dalam sebuah laporan yang diterbitkan lembaga think tank pertahanan Royal United Services Institute (RUSI).
Menurut laporan itu, sejak dimulainya perang lima bulan lalu, militer Ukraina telah merebut atau memulihkan senjata Rusia yang utuh atau rusak sebagian dari medan perang. Ketika dibongkar, 27 dari senjata dan sistem militer ini, mulai dari rudal jelajah hingga sistem pertahanan udara, ditemukan sebagian besar mengandalkan komponen Barat.
Ini adalah penilaian paling rinci yang dipublikasikan hingga saat ini tentang peran yang dimainkan oleh komponen Barat dalam perang Rusia melawan Ukraina.
Sekitar dua pertiga komponen diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di AS, menurut temuan RUSI, berdasarkan senjata yang ditemukan dari Ukraina. Produk yang diproduksi oleh Analog Devices dan Texas Instruments yang berbasis di AS menyumbang hampir seperempat dari semua komponen Barat dalam senjata.
Komponen lainnya berasal dari perusahaan di negara-negara pro barat, termasuk Jepang, Korea Selatan, Inggris, Jerman, Swiss, dan Belanda. "Senjata Rusia yang sangat bergantung pada elektronik Barat telah mengakibatkan kematian ribuan orang Ukraina," kata Jack Watling, spesialis perang darat di RUSI.
Dalam satu kasus, rudal jelajah 9M727 Rusia, salah satu senjata paling canggih di negara itu yang dapat bermanuver di ketinggian rendah untuk menghindari radar dan dapat menyerang target ratusan mil jauhnya, mengandung 31 komponen asing.
Hasil investigasi RUSI, suku cadang dibuat oleh perusahaan yang termasuk Texas Instruments Inc dan Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) yang berbasis di AS, serta Cypress Semiconductor, yang sekarang dimiliki oleh Infineon AG(IFXGn.DE), sebuah perusahaan Jerman.