Rencana Kedatangan Kapal Survei China ke Sri Lanka Picu Kekhawatiran

Selasa, 09 Agustus 2022 - 01:20 WIB
loading...
Rencana Kedatangan Kapal Survei China ke Sri Lanka Picu Kekhawatiran
Rencana Kedatangan Kapal Survei China ke Sri Lanka Picu Kekhawatiran. FOTO/Outfable
A A A
KOLOMBO - Rencana kunjungan kapal survei China ke Sri Lanka telah memicu kekhawatiran diplomatik di negara kepulauan itu. Pemerintah Sri Lanka di Kolombo meminta agar Beijing menunda kedatangan kapal itu minggu depan.

Kapal penelitian dan survei China, Yuan Wang 5, sedang dalam perjalanan ke pelabuhan terbesar kedua di Sri Lanka, Hambantota. Kapal itu diperkirakan akan tiba pada 11 Agustus. Pelabuhan senilai USD1,5 miliar itu terletak di dekat rute pelayaran utama dari Asia ke Eropa, dan telah dibangun serta disewa oleh Beijing.



Kedatangan kapal yang dijadwalkan itu telah memicu kekhawatiran sejumlah negara, termasuk India, atas pengaruh China. Sri Lanka menarik minat dari dua raksasa regional karena lokasinya yang strategis.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada 28 Juli, New Delhi “dengan hati-hati memantau setiap perkembangan yang berkaitan dengan kepentingan keamanan dan ekonomi India, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindunginya.”

Di tengah kekhawatiran bahwa hal itu dapat mempengaruhi hubungan diplomatik Sri Lanka, Kementerian Luar Negeri di Kolombo meminta “tanggal kedatangan kapal Yuan Wang 5 di Hambantota ditunda sampai konsultasi lebih lanjut dilakukan mengenai masalah ini,” menurut sebuah laporan dari The Sunday Morning.

“Samudera Hindia memiliki kepentingan strategis bagi semua negara di kawasan Asia Selatan, dan berlabuhnya kapal mata-mata merupakan ancaman besar bagi keamanan maritim di kawasan itu,” kata Rishad Bathiudeen, mantan Menteri Industri dan Perdagangan Sri Lanka.



“Masuk dan keluarnya kapal apa pun ke perairan teritorial Sri Lanka tidak hanya merupakan masalah kedaulatan dan integritas wilayah Sri Lanka, tetapi juga menimbulkan masalah keamanan bagi negara-negara tetangga lainnya,” lanjut Bathiudeen.

Belt & Road Initiative Sri Lanka, sebuah perusahaan konsultan yang berbasis di negara itu, mengatakan di situs webnya bahwa Yuan Wang 5 akan berada di Hambantota selama seminggu. Menurut perusahaan itu, kapal itu "akan melakukan kontrol satelit dan pelacakan penelitian" di bagian barat laut wilayah Samudra Hindia.

Kedutaan Besar China di Sri Lanka tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Arab News. China adalah salah satu pemberi pinjaman terbesar Sri Lanka dan telah membiayai proyek infrastruktur seperti bandara, jalan, dan kereta api di bawah Inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden China Xi Jinping.

Pada tahun 2017, Kolombo secara resmi menyerahkan kegiatan komersial di pelabuhan selatan utamanya kepada sebuah perusahaan China dengan sewa 99 tahun setelah berjuang untuk membayar utang.



Saat Sri Lanka berjuang melawan krisis ekonomi terburuknya sejak memperoleh kemerdekaan pada 1948, India telah memberikan dukungan kepada negara berpenduduk 22 juta orang itu hampir USD4 miliar.

Hubungan diplomatik antara India dan China telah tegang sejak bentrokan yang melibatkan pasukan di sepanjang perbatasan Himalaya yang terpencil pada tahun 2020 yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India dan empat tentara China. Insiden itu menyebabkan penumpukan pasukan besar-besaran di kedua sisi.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2407 seconds (0.1#10.140)