Memanas, Dua Kapal Induk China Keluar dari Sarangnya, Diduga Mengitari Taiwan

Rabu, 03 Agustus 2022 - 11:54 WIB
loading...
Memanas, Dua Kapal Induk China Keluar dari Sarangnya, Diduga Mengitari Taiwan
Kapal induk Shandong berada di pangkalan Angkatan Laut di Sanya, China. Foto/China Military
A A A
BEIJING - Dua kapal induk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) dilaporkan telah keluar dari homeport masing-masing di tengah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Kapal induk Liaoning pada Minggu memulai perjalanan dari pelabuhan asalnya di Qingdao, Provinsi Shandong China Timur.

“Kapal induk Shandong pada Senin berangkat dari pelabuhan asalnya di Sanya, Provinsi Hainan China Selatan, disertai dengan kapal serbu amfibi Tipe 075,” ungkap laporan media di Taiwan pada Selasa (2/8/2022).



Citra satelit komersial asing yang diperoleh Global Times pada Selasa juga menunjukkan kapal induk Liaoning tidak berada di pelabuhan asalnya pada Minggu.

Kapal serbu amfibi Tipe 075 berlayar di Laut China Selatan pada Minggu, dan kapal induk Shandong sedang berlayar di Laut China Selatan pada Senin.

Laporan penyiar negara China Central Television (CCTV) pada Senin menunjukkan Liaoning sedang berlayar di laut ketika para pelaut di atas kapal merayakan Hari Angkatan Darat.



Pejabat eksekutif Shandong, Xu Ying, mengatakan dalam laporan CCTV terpisah pada Senin bahwa Shandong sedang melakukan misi pelatihan reguler pada saat itu.

“PLA akan melakukan lebih banyak pelatihan kapal induk ganda di masa depan,” ungkap Xu.

Kegiatan kedua kapal induk itu terjadi pada saat media luar negeri melaporkan Pelosi mendarat di Taiwan pada Selasa malam.



Para ahli dan analis mengatakan PLA dapat mengirim pesawat tempur dan kapal perang untuk mengawal, mencegat, dan mengusir penerbangan Pelosi jika memang berusaha mendarat di Taiwan.

Menurut situs berita US Naval Institute, USNI News, armada penyerang kapal induk Angkatan Laut AS USS Ronald Reagan telah berlayar di dekat sisi tenggara Taiwan di Laut Filipina.

Menurut para analis kapal induk AS itu dapat memberikan pengawalan bagi penerbangan Pelosi.

Media lokal di pulau Taiwan mengatakan Liaoning bisa menuju selatan dan Shandong bisa menuju utara, mengelilingi pulau Taiwan dari kedua arah untuk menghalangi Pelosi.



Masih belum diketahui apakah pergerakan kapal induk Angkatan Laut PLA terkait dengan Pelosi.

“Mirip dengan bagaimana Angkatan Laut AS menggunakan kapal induknya untuk menunjukkan pencegahan, kapal induk Angkatan Laut PLA juga dapat melayani tujuan itu,” ungkap seorang pakar militer China daratan yang meminta anonimitas kepada Global Times, Selasa.

“Kapal induk China dibangun untuk menjaga kedaulatan, integritas teritorial dan kepentingan nasional, dan mereka akan dengan tegas menjalankan misi mereka ketika tugas memanggil,” tegas pakar itu.

Sementara itu, media sosial dihebohkan dengan berita sembilan pembom strategis H-6K Angkatan Udara PLA melakukan serangan jarak jauh setelah dikawal pesawat tempur Su-35.

Wartawan yang berbasis di Hong Kong Ryan Chan memposting foto sembilan pembom terbang dalam formasi.

Beberapa akun lain memposting video sejumlah jet pembom, yang diduga dari Divisi Pembom ke-8 Angkatan Udara PLA. Banyak pengguna, termasuk Chan, mengakui video tersebut dapat menggabungkan rekaman lama dan baru.

Namun, sejumlah jet pengebom terlihat terbang di atas apa yang diyakini sebagai Selat Taiwan. EurAsian Times tidak dapat memverifikasi laporan ini secara independen.

Pembom H-6 telah mengganggu Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ) pada kesempatan sebelumnya, bersama dengan pesawat lain.

Menjelang kunjungan Pelosi, empat jet tempur J-16 China memasuki ADIZ Taiwan pada 1 Agustus, menurut Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan.

Menurut Reuters, pada 2 Agustus, beberapa pesawat tempur China terbang dekat dengan garis tengah Selat Taiwan yang sensitif.

Laporan itu, mengutip sumber, juga mengatakan kapal perang dan pesawat China “memeras” garis tengah, langkah yang tidak biasa yang digambarkan sumber itu sebagai “sangat provokatif.”

Dalam panggilan telepon dengan Presiden AS Joe Biden pada 28 Juli 2022, Presiden China Xi Jinping memperingatkan AS tentang gravitasi dan pentingnya pertanyaan Taiwan.

“Opini publik tidak bisa diganggu gugat. Mereka yang bermain api akan binasa karenanya. Diharapkan AS akan mencermati hal ini,” ungkap Xi Jinping.

Peringatan dan perlawanan China terhadap bantuan militer dan politik AS untuk Taiwan didasarkan pada prinsip Satu China yang diharapkan dipatuhi Amerika Serikat.

Namun, AS tidak hanya meningkatkan bantuan militernya ke Taiwan tetapi juga secara resmi menolak perang China terhadap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu.

Komando Teater Timur PLA memulai latihan malam hari sebagai peringatan dan proyeksi kekuatan militer.

“Pada 1 Agustus, Komando juga merilis video yang menunjukkan senjata canggih dan adegan pelatihan berdarah panas,” ungkap laporan Global Times.

(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1026 seconds (0.1#10.140)