China Siap Mengubur Musuh-musuh yang Menyerang

BEIJING - Komando Teater Timur China telah mengeluarkan peringatan keras kepada “musuh-musuh” negara itu di tengah ketegangan yang sedang muncul.

Situasi memanas di kawasan itu karena rencana kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi ke Taiwan.

Para pejabat merilis video pada Senin (1/8/2022), ketika China menandai ulang tahun Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Video tersebut, yang menampilkan cuplikan dari berbagai latihan dan unit militer, mendesak para prajurit “bersiap dalam formasi pertempuran, siap untuk berperang atas perintah, mengubur semua musuh-musuh yang menyerang.”



Ancaman itu semakin diperkuat oleh Yi Cao, diplomat China “prajurit serigala” yang agresif, yang memposting pesan di Twitter.

Diplomat itu juga mengulangi peringatan yang dibuat pekan lalu oleh Beijing atas rumor kunjungan Pelosi ke Taiwan.

“Kementerian Luar Negeri memperingatkan AS lagi untuk tidak mengirim Ketua DPR Pelosi ke Taiwan: Bermain api pasti akan membakar diri Anda sendiri!” tweet diplomat itu.



Retorika keras muncul di tengah rumor kunjungan Pelosi yang akan datang ke Taiwan, yang belum dikonfirmasi secara resmi.

Menurut laporan terbaru oleh media lokal, ketua DPR AS mungkin tiba di pulau itu pada Selasa (2/8/2022) dan reservasi hotel untuknya serta krunya telah dibuat.

Taiwan telah memiliki pemerintahan sendiri sejak 1949, setelah pemerintah nasionalis China melarikan diri ke pulau itu menyusul kekalahannya dalam perang saudara.

Beijing menganggap pulau itu sebagai bagian integral dari wilayah negara itu.

Meski menyetujui kebijakan “Satu China” di atas kertas, Washington mempertahankan hubungan tidak resmi yang kuat dengan Taiwan, terlibat dalam kerja sama militer yang erat dengan negara kepulauan itu.

Beijing meluncurkan latihan skala besar di dekat Taiwan saat Pelosi berangkat ke Hawaii akhir pekan lalu. Pelosi juga menuju beberapa tujuan di seluruh Asia.

Daftar tujuan umum untuk turnya tidak termasuk Taiwan. Beberapa media China telah menduga Pelosi pada akhirnya dapat menggunakan "alasan darurat" untuk mendarat di pulau itu tanpa membuat kunjungannya resmi.