New York Nyatakan Darurat Kesehatan Cacar Monyet

Minggu, 31 Juli 2022 - 13:26 WIB
loading...
New York Nyatakan Darurat Kesehatan Cacar Monyet
New York nyatakan keadaan darurat kesehatan masyarakat di tengah mewabahnya cacar monyet. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
NEW YORK - Otoritas kota New York, Amerika Serikat (AS) mengumumkan keadaan darurat kesehatan masyarakat karena penyebaran virus cacar monyet pada hari Sabtu waktu setempat, menyebut kota itu "pusat" wabah.

Pengumuman Wali Kota Eric Adams dan komisaris kesehatan Ashwin Vasan mengatakan sebanyak 150.000 penduduk kota bisa berisiko terinfeksi. Deklarasi tersebut akan memungkinkan pejabat untuk mengeluarkan perintah darurat di bawah kode kesehatan kota dan menerapkan langkah-langkah untuk membantu memperlambat penyebaran.

“Kami akan terus bekerja dengan mitra federal kami untuk mengamankan lebih banyak dosis (vaksin) segera setelah tersedia,” kata Adams dan Vasan dalam pernyataannya.

“Wabah ini harus dihadapi dengan urgensi, tindakan dan sumber daya, baik secara nasional maupun global, dan deklarasi darurat kesehatan masyarakat ini mencerminkan keseriusan saat ini,” sambung pernyataan itu seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (31/7/2022).



Dalam dua hari terakhir, gubernur New York, Kathy Hochul, menyatakan deklarasi darurat bencana negara bagian dan departemen kesehatan negara bagian menyebut monkeypox sebagai "ancaman segera terhadap kesehatan masyarakat".

Menurut data yang dikumpulkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, New York telah mencatat 1.345 kasus pada hari Jumat. California menempati urutan kedua, dengan 799.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada 23 Juli dan Wali Kota San Francisco pada Kamis lalu mengumumkan keadaan darurat atas meningkatnya jumlah kasus.



Penyakit yang dulu langka ini telah ditemukan di beberapa bagian Afrika tengah dan barat selama beberapa dekade, tetapi tidak diketahui dapat memicu wabah yang besar di luar benua itu atau menyebar luas di antara masyarakat. Namun Mei lalu pihak berwenang mendeteksi lusinan epidemi di Eropa, Amerika Utara, dan tempat lain.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1850 seconds (0.1#10.140)