Ukraina Tegaskan Identitas Mereka Melalui Hari Kenegaraan 28 Juli

Kamis, 28 Juli 2022 - 14:24 WIB
loading...
Ukraina Tegaskan Identitas Mereka Melalui Hari Kenegaraan 28 Juli
Tank tentara Ukraina berada di Kiev, Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Ukraina menegaskan identitas mereka sebagai sebuah bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat melalui Hari Kenegaraan setiap 28 Juli sebagai seruan nyata tidak akan menyerah dari upaya penjajahan bangsa Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dalam laman resmi Kantor Kepresidenan menyatakan perayaan Hari Kenegaraan Ukraina pada 28 Juli yang ditetapkan sebagai hari libur nasional mulai tahun ini ditetapkan di tengah saat perang brutal mempertahankan kemerdekaan.

“Hari Kenegaraan Ukraina menegaskan hubungan orang Ukraina yang hidup saat ini dengan banyak generasi rakyat Ukraina. Bagaimana membangun negara Ukraina, budaya, identitas dan karakter Ukraina yang telah berusia lebih dari seribu tahun,” tuturnya.



Penetapan Hari Kenegaraan Ukraina pada 28 Juli tahun ini dilaksanakan setelah delapan tahun perang di wilayah Donetsk dan Luhansk di Ukraina Timur yang dijajah Rusia sejak pertengahan April 2014. Dunia mengecam upaya penjajahan yang diperintahkan rezim Vladimir Putin.

Tekanan itu semakin memburuk ketika Rusia menjalankan agresi yang lebih keras pada Februari tahun ini. Upaya keras mempertahankan kemerdekaan Ukraina dengan gagah berani berujung pada krisis yang lebih luas.



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina tidak akan membiarkan satu jengkal pun bagian Ukraina diambil alih. Begitu pula upaya mempertahankan nilai-nilai sejarah dan budaya Ukraina dari tekanan Nazisme.

Penindasan Rusia terhadap bangsa Ukraina telah berlangsung lama. Tidak saja melalui pertumpahan darah yang memakan banyak korban jiwa, penjajahan bangsa Rusia terhadap bangsa Ukraina dilakukan melalui represi di segala lini kehidupan.

Terhadap agama, Partai Komunis Uni Soviet melakukan penindasan pada tahun 1922 untuk mendegradasi nilai-nilai kemuliaan agama agar tergantikan oleh ideologi marxisme-leninisme atau Stalinisme.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)