Banjir Bandang Terjang Iran Selatan, 17 Tewas

Sabtu, 23 Juli 2022 - 17:28 WIB
loading...
Banjir Bandang Terjang...
Banjir Bandang Terjang Iran Selatan, 17 Tewas. FOTO/Reuters
A A A
TEHERAN - Banjir di Iran selatan telah menewaskan sedikitnya 17 orang dan menyebabkan enam lainnya hilang, menyusul hujan lebat di negara yang sebagian besar terdiri dari lahan gersang itu.

“Sekitar pukul 17.00 WIB kemarin, hujan lebat di kota Ij dan Roodbal di bagian tengah Kabupaten Estehban menyebabkan banjir,” kata Yousef Kargar, Gubernur kabupaten di provinsi Fars, seperti dikutip oleh kantor berita negara IRNA, Sabtu (23/7/2022).



“Akibat banjir, 17 mayat ditemukan di sekitar Estehban, 13 di antaranya telah diidentifikasi,” katanya. “Sejumlah warga dan wisatawan (dari daerah lain) yang pergi ke tepi sungai dan berada di dasar sungai terjebak banjir karena naiknya permukaan air,” tambah Kargar.

Video yang diposting di media lokal dan media sosial menunjukkan mobil-mobil terperangkap di air sungai Roodball yang naik dan terbawa arus. Iran telah mengalami kekeringan berulang selama dekade terakhir, tetapi juga banjir biasa.

Pada 2019, banjir besar di selatan negara itu menewaskan sedikitnya 76 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan lebih dari USD2 miliar. Pada Januari, setidaknya dua orang tewas dalam banjir bandang di Fars ketika hujan lebat melanda daerah itu, kata seorang pejabat setempat saat itu.

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim memperkuat cuaca ekstrem, termasuk kekeringan serta potensi peningkatan intensitas badai hujan.Seperti negara-negara terdekat lainnya, Iran telah menderita musim kering kronis dan gelombang panas selama bertahun-tahun, dan ini diperkirakan akan memburuk.



Dalam beberapa bulan terakhir, demonstrasi menentang pengeringan sungai, terutama di Iran tengah dan barat daya, telah terjadi.

November lalu, puluhan ribu orang, termasuk petani, berkumpul di dasar sungai kering sungai Zayandeh Rood di wilayah tengah negara itu, untuk mengeluh tentang kekeringan dan menyalahkan pejabat karena mengalihkan air.

Pasukan keamanan menembakkan gas air mata ketika protes berubah menjadi kekerasan dan mengatakan mereka menangkap 67 orang. Pekan lalu, media resmi mengatakan polisi Iran telah menangkap beberapa orang karena mengganggu keamanan setelah mereka memprotes pengeringan danau yang pernah dianggap sebagai yang terbesar di Timur Tengah.

Danau Urmia, di pegunungan barat laut Iran, mulai menyusut pada 1995 karena kombinasi kekeringan berkepanjangan, dan pengambilan air untuk pertanian dan bendungan, menurut Program Lingkungan PBB.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1946 seconds (0.1#10.140)