Meski Bersitegang, Korsel Akan Cabut Larangan TV dan Surat Kabar Korut

Jum'at, 22 Juli 2022 - 20:58 WIB
loading...
Meski Bersitegang, Korsel...
Meski bersitegang, Korsel akan cabut larangan siaran televisi dan surat kabar Korut. Foto/Ilustrasi
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) berencana untuk mencabut larangan selama puluhan tahun atas akses publik ke televisi, surat kabar, dan media Korea Utara (Korut) lainnya sebagai bagian dari upaya untuk mempromosikan saling pengertian di antara kedua negara.

Rencana itu diapungkan meskipun ada permusuhan atas uji coba rudal yang dilakukan Korut baru-baru ini.

Terbagi di sepanjang perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia sejak 1948, kedua Korea melarang warganya mengunjungi wilayah masing-masing dan bertukar panggilan telepon, email, serta surat. Mereka juga memblokir akses ke situs web dan stasiun TV masing-masing.

Dalam laporan kebijakan kepada Presiden baru Yoon Suk Yeol pada hari Jumat (21/7/2022), Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan akan secara bertahap membuka pintu bagi siaran, media, dan publikasi Korut untuk mencoba meningkatkan saling pengertian, memulihkan identitas nasional Korea, dan mempersiapkan penyatuan di masa depan.



Pejabat kementerian mengatakan Korsel akan memulai dengan mengizinkan akses ke siaran Korut untuk mencoba mendorong Pyongyang mengambil langkah serupa. Kementerian menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut, mengatakan rencana itu masih didiskusikan dengan otoritas terkait di Korsel seperti dikutip dari Associated Press.

Jeon Young-sun, seorang profesor riset di Universitas Konkuk Seoul, mengatakan Korut tidak mungkin membalas karena aliran konten budaya dan media Korsel akan menimbulkan ancaman yang sangat besar bagi kepemimpinan otoriternya.

Terlepas dari kemungkinan keengganan Korut untuk membalas, Jeon mengatakan Korsel perlu melonggarkan larangannya terhadap media Korut karena pembatasan telah menyebabkan ketergantungan pada orang asing dan pemerintah lain untuk mengumpulkan informasi terkait Korut. Jeon mengatakan bahwa telah meningkatkan bahaya memperoleh informasi yang menyimpang tentang Korut.

Tidak jelas bagaimana para aktivis anti-Korut di Korsel akan bereaksi terhadap langkah pemerintah tersebut. Jeon mengatakan ada sedikit kemungkinan langkah itu akan mempromosikan sentimen pro-Korut.

Beberapa pengamat mengatakan larangan itu harus dicabut dalam proses langkah demi langkah dengan diskusi tentang konten Korut apa yang akan diizinkan terlebih dahulu dan bagaimana akses harus diberikan kepada publik Korsel.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal, Marah dengan Latihan Perang AS-Korsel
Korea Utara Membangun...
Korea Utara Membangun Kapal Selam Nuklir, Momok Baru bagi AS dan Sekutunya
Presiden Korea Selatan...
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Dibebaskan dari Penjara
Latihan Tempur Kacau,...
Latihan Tempur Kacau, Jet Militer Korea Selatan Malah Mengebom Warganya Sendiri
Adik Kim Jong-un Kesal...
Adik Kim Jong-un Kesal pada Kapal Induk AS, Ancam Tingkatkan Demonstrasi Kekuatan Nuklir
AS Kerahkan Kapal Induk...
AS Kerahkan Kapal Induk Nuklir ke Korsel setelah Korut Tembakkan Rudal Jelajah Strategis
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Beberapa Rudal Jelajah Strategis, Pamer Kemampuan Serangan Balik
FBI Tuding Korea Utara...
FBI Tuding Korea Utara Retas Kripto Rp25 Triliun, Terbesar dalam Sejarah
Indonesia Harus Pimpin...
Indonesia Harus Pimpin ASEAN Redakan Persaingan Senjata Nuklir di Semenanjung Korea
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
32 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Lawan China-Korut, Jepang-AS...
Lawan China-Korut, Jepang-AS akan Bahas Penggunaan Senjata Nuklir
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved