FBI Tuding Korea Utara Retas Kripto Rp25 Triliun, Terbesar dalam Sejarah

Kamis, 27 Februari 2025 - 21:01 WIB
loading...
FBI Tuding Korea Utara...
Peretas mencuri kripto senilai Rp25 triliun. Foto/anadolu
A A A
WASHINGTON - Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) pada hari Rabu (26/2/2025) menuding Korea Utara (Korut) bertanggung jawab atas pencurian aset virtual senilai sekitar USD1,5 miliar (Rp25 triliun) dari bursa mata uang kripto Bybit yang berbasis di Dubai.

Pencurian tersebut, yang dilaporkan pekan lalu, diyakini sebagai peretasan kripto terbesar dalam sejarah.

Meskipun FBI tidak mengaitkan peretasan tersebut dengan kelompok Korea Utara tertentu, FBI mengatakan para penyerang menggunakan sesuatu yang disebut 'TraderTraitor', serangkaian aplikasi mata uang kripto berbahaya yang mengelabui korban agar memasang malware dengan kedok tawaran pekerjaan.

Setelah terpasang, malware tersebut memungkinkan para peretas membahayakan sistem keuangan dan mencuri dana.

Badan tersebut mengklaim para peretas dengan cepat mulai mengubah sebagian aset yang dicuri menjadi Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, menyebarkannya ke ribuan alamat di beberapa blockchain.

Para pelaku yang diduga berasal dari Korea Utara tersebut diperkirakan akan mencuci dana tersebut dan mengubahnya menjadi mata uang fiat untuk menghindari deteksi, demikian bunyi pernyataan tersebut.

Bybit, bursa yang melayani lebih dari 60 juta pengguna, mengatakan pelanggaran tersebut terjadi selama transfer rutin antara dompet digital.

Menurut bursa tersebut, peretas mengeksploitasi proses transfer dana dari sistem penyimpanan offline ke dompet panas yang digunakan untuk perdagangan, mencuri sekitar 401.000 token Ethereum (senilai USD1,5 miliar) dan menyalurkannya ke alamat yang tidak diketahui.

Bybit mengatakan peretasan tersebut adalah "serangan canggih yang menutupi antarmuka penandatanganan, menampilkan alamat yang benar sambil mengubah logika kontrak pintar yang mendasarinya."

Perusahaan tersebut menyatakan mereka telah menerima lebih dari 350.000 permintaan penarikan, dengan peringatan hal itu dapat menyebabkan keterlambatan dalam pemrosesan.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
7 Fakta Penn Badgley,...
7 Fakta Penn Badgley, Salah Satunya Suka Membaca Al Qur'an Meski Bukan Muslim
AS dan Houthi Gencatan...
AS dan Houthi Gencatan Senjata, Israel Tak Termasuk Kesepakatan
Korea Utara Tembakkan...
Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik ke Laut Jepang, Terbang 800 Km
Gagal Mendarat di Kapal...
Gagal Mendarat di Kapal Induk AS, Pesawat Tempur Senilai Rp1,2 Triliun Ini Jatuh ke Laut
Trump Bantah Ngajak...
Trump Bantah Ngajak Baikan dengan China, Tarif Tetap Digenjot 145%
Kenapa Kashmir Jadi...
Kenapa Kashmir Jadi Rebutan 3 Negara Besar? Berikut Penjelasannya
Asap Hitam, Para Kardinal...
Asap Hitam, Para Kardinal Belum Berhasil Pilih Paus Baru di Hari Ke-2 Konklaf
Rekomendasi
Forum IFIS 2025 Serukan...
Forum IFIS 2025 Serukan Percepatan Implementasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Halalbihalal KAHMI-HMI...
Halalbihalal KAHMI-HMI Cabang Ciputat 2025, Merawat Pemikiran Islam Inklusif dan Moderat
Petani Tebu di Budugsidorejo...
Petani Tebu di Budugsidorejo Jombang Panen Perdana Musim Giling 2025
Berita Terkini
Paus Baru Robert Prevost...
Paus Baru Robert Prevost akan Bergelar Paus Leo XIV
BREAKING NEWS! Robert...
BREAKING NEWS! Robert Prevost Terpilih sebagai Paus Baru
Xi Jinping Tegaskan...
Xi Jinping Tegaskan Rusia dan China akan Lawan Paksaan di Panggung Dunia
BREAKING NEWS! Asap...
BREAKING NEWS! Asap Putih Muncul dari Cerobong Kapel Sistina, Paus Baru telah Terpilih
Film Baru Ungkap Identitas...
Film Baru Ungkap Identitas Penembak Jitu Israel Pembunuh Jurnalis Shireen Abu Akleh
Israel Ingin Bangun...
Israel Ingin Bangun Kamp Isolasi Paksa di Gaza yang Mirip Ghetto Nazi
Infografis
FBI Tuding Korea Utara...
FBI Tuding Korea Utara Retas Kripto Senilai Rp25 Triliun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved