Ketua DPR AS Ingin Masukkan Rusia Sebagai Negara Sponsor Terorisme
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi mendesak Departemen Luar Negeri untuk memasukkan Rusia ke dalam daftar negara sponsor terorisme . Keinginan Pelosi sejalan dengan upaya Senat AS yang tengah mendapatkan momentum.
Dalam sebuah wawancara singkat, Pelosi mengatakan bahwa penetapan Rusia sebagai negara sponsor terorisme sudah lama tertunda.
"Saya telah menganjurkannya selama empat bulan, setidaknya," ujarnya seperti dikutip dari Politico, Jumat (22/7/2022).
Namun Pelosi menolak untuk menjelaskan apakah DPR AS akan bertindak jika pemerintahan Presiden Joe Biden tidak melakukannya.
Pernyataan Pelosi ini muncul setelah Politico melaporkan bahwa dia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada awal pekan ini bahwa Kongres akan membuat pernyataan resmi tentang masalah ini jika dia tidak melakukannya, karena perang Rusia di Ukraina menjadi lebih brutal dari hari ke hari. Pelosi juga menolak untuk menanggapi percakapannya dengan Blinken.
Otoritas untuk menunjuk negara-negara sebagai sponsor terorisme biasanya disediakan untuk menteri luar negeri, tetapi di Kongres AS saat ini mayoritas mendorong tekanan yang lebih kuat yang ditujukan ke Rusia.
Sementara itu selama konferensi pers mingguannya, Pelosi berbicara tentang upaya Rusia untuk "menghancurkan" rakyat Ukraina, khususnya wanita dan anak-anak.
“Ini bukan hanya tentara yang memperkosa gadis; ini adalah perintah – upaya untuk menurunkan moral rakyat Ukraina,” kata Pelosi.
Pelosi mengundang Olena Zalenska, ibu negara Ukraina, untuk berpidato di depan Kongres pada hari Rabu lalu. Dalam kesempatan itu Zalenska menampilkan gambar anak-anak dan keluarga yang terbunuh, terluka, atau terlantar akibat perang Rusia.
Dalam sebuah wawancara singkat, Pelosi mengatakan bahwa penetapan Rusia sebagai negara sponsor terorisme sudah lama tertunda.
"Saya telah menganjurkannya selama empat bulan, setidaknya," ujarnya seperti dikutip dari Politico, Jumat (22/7/2022).
Namun Pelosi menolak untuk menjelaskan apakah DPR AS akan bertindak jika pemerintahan Presiden Joe Biden tidak melakukannya.
Pernyataan Pelosi ini muncul setelah Politico melaporkan bahwa dia mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada awal pekan ini bahwa Kongres akan membuat pernyataan resmi tentang masalah ini jika dia tidak melakukannya, karena perang Rusia di Ukraina menjadi lebih brutal dari hari ke hari. Pelosi juga menolak untuk menanggapi percakapannya dengan Blinken.
Otoritas untuk menunjuk negara-negara sebagai sponsor terorisme biasanya disediakan untuk menteri luar negeri, tetapi di Kongres AS saat ini mayoritas mendorong tekanan yang lebih kuat yang ditujukan ke Rusia.
Sementara itu selama konferensi pers mingguannya, Pelosi berbicara tentang upaya Rusia untuk "menghancurkan" rakyat Ukraina, khususnya wanita dan anak-anak.
“Ini bukan hanya tentara yang memperkosa gadis; ini adalah perintah – upaya untuk menurunkan moral rakyat Ukraina,” kata Pelosi.
Pelosi mengundang Olena Zalenska, ibu negara Ukraina, untuk berpidato di depan Kongres pada hari Rabu lalu. Dalam kesempatan itu Zalenska menampilkan gambar anak-anak dan keluarga yang terbunuh, terluka, atau terlantar akibat perang Rusia.