Jet Tempur Canggih Korsel-Indonesia KF/IF-21 Sukses Uji Terbang Perdana
loading...
A
A
A
SEOUL - KF-21/IF-21 Boramae , jet tempur canggih patungan Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia , sukses menjalani uji terbang perdana.
Korea Aerospace Industries (KAI) dan Angkatan Udara Korea Selatan mengonfirmasi uji terbang tersebut berlangsung Selasa lalu.
Boramae merupakan jet tempur canggih supersonik generasi ke-4.5. Bloomberg, dalam laporannya Kamis (21/7/2022), menganggapnya sebagai alternatif yang lebih murah dari jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).
Kesukesan uji terbang Boramae menempatkan Korea Selatan sebagai negara kedelapan di dunia yang telah mengembangkan jet tempur supersonik, 20 tahun setelah mantan presiden Daejung Kim memerintahkan pengembangan pesawat tempur Korea.
Angkatan Udara Korsel dan KAI sebelumnya melakukan uji dorong mesin berbasis darat yang sukses akhir bulan lalu.
KF-21, dipersenjatai dengan 4 rudal udara-ke-udara METEOR dan dikemudikan oleh Mayor Junhyeon Ahn dari Unit Uji dan Evaluasi Angkatan Udara, lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara dekat markas KAI di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, pukul 03.40 waktu setempat.
Jet tempur tersebut terbang dengan kecepatan 400 km/jam (200 knot) selama 30 menit untuk memeriksa fungsi dasar tubuh jet, mendarat dengan selamat pada pukul 16.13.
KAI berencana melakukan sekitar 2.000 penerbangan uji dengan enam prototipe hingga Juni 2026, dilanjutkan dengan produksi massal di tahun yang sama.
Angkatan Udara Korea Selatan mempertimbangkan untuk mengerahkan 120 unit KF-21 pada tahun 2032.
Jenis pesawat akan diverifikasi sebagai aset yang berpotensi mampu tempur pada akhir tahun 2023, dan tes persenjataan tambahan untuk KF-21 Block-2 akan dilakukan pada tahun 2026.
Empat puluh jet Block-1 diharapkan mampu melakukan pertempuran udara-ke-udara, sementara 80 jet Block-2 yang akan dikerahkan pada 2028 juga dimaksudkan untuk melakukan pertempuran udara-ke-darat.
Dua komponen utama, radar elektronik dan pelacak target inframerah, dikembangkan oleh Hanwha Systems dengan teknologi lokal dan dipasok ke prototipe KF-21 pertama.
Sebuah jammer frekuensi radio dan suite peperangan elektronik terintegrasi dipasok oleh LIG Nex1.
KF-21 diharapkan akan dipersenjatai dengan ALCM (rudal jelajah yang diluncurkan dari udara) yang dikembangkan Korea Selatan dan 10 senjata udara-ke-darat lainnya, termasuk rudal udara-ke-udara METEOR untuk pertama kalinya di Asia.
Rudal jelajah akan memberikan pesawat tempur kemampuan serangan presisi jarak jauh, di luar sistem pertahanan udara atau intersepsi musuh.
Militer Korea Selatan juga berencana untuk menempatkan rudal hipersonik, yang saat ini sedang dikembangkan, di KF-21.
Lihat Juga: Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
Korea Aerospace Industries (KAI) dan Angkatan Udara Korea Selatan mengonfirmasi uji terbang tersebut berlangsung Selasa lalu.
Boramae merupakan jet tempur canggih supersonik generasi ke-4.5. Bloomberg, dalam laporannya Kamis (21/7/2022), menganggapnya sebagai alternatif yang lebih murah dari jet tempur siluman F-35 Lockheed Martin Amerika Serikat (AS).
Kesukesan uji terbang Boramae menempatkan Korea Selatan sebagai negara kedelapan di dunia yang telah mengembangkan jet tempur supersonik, 20 tahun setelah mantan presiden Daejung Kim memerintahkan pengembangan pesawat tempur Korea.
Angkatan Udara Korsel dan KAI sebelumnya melakukan uji dorong mesin berbasis darat yang sukses akhir bulan lalu.
KF-21, dipersenjatai dengan 4 rudal udara-ke-udara METEOR dan dikemudikan oleh Mayor Junhyeon Ahn dari Unit Uji dan Evaluasi Angkatan Udara, lepas landas dari pangkalan Angkatan Udara dekat markas KAI di Sacheon, Provinsi Gyeongsang Selatan, pukul 03.40 waktu setempat.
Jet tempur tersebut terbang dengan kecepatan 400 km/jam (200 knot) selama 30 menit untuk memeriksa fungsi dasar tubuh jet, mendarat dengan selamat pada pukul 16.13.
KAI berencana melakukan sekitar 2.000 penerbangan uji dengan enam prototipe hingga Juni 2026, dilanjutkan dengan produksi massal di tahun yang sama.
Angkatan Udara Korea Selatan mempertimbangkan untuk mengerahkan 120 unit KF-21 pada tahun 2032.
Jenis pesawat akan diverifikasi sebagai aset yang berpotensi mampu tempur pada akhir tahun 2023, dan tes persenjataan tambahan untuk KF-21 Block-2 akan dilakukan pada tahun 2026.
Empat puluh jet Block-1 diharapkan mampu melakukan pertempuran udara-ke-udara, sementara 80 jet Block-2 yang akan dikerahkan pada 2028 juga dimaksudkan untuk melakukan pertempuran udara-ke-darat.
Dua komponen utama, radar elektronik dan pelacak target inframerah, dikembangkan oleh Hanwha Systems dengan teknologi lokal dan dipasok ke prototipe KF-21 pertama.
Sebuah jammer frekuensi radio dan suite peperangan elektronik terintegrasi dipasok oleh LIG Nex1.
KF-21 diharapkan akan dipersenjatai dengan ALCM (rudal jelajah yang diluncurkan dari udara) yang dikembangkan Korea Selatan dan 10 senjata udara-ke-darat lainnya, termasuk rudal udara-ke-udara METEOR untuk pertama kalinya di Asia.
Rudal jelajah akan memberikan pesawat tempur kemampuan serangan presisi jarak jauh, di luar sistem pertahanan udara atau intersepsi musuh.
Militer Korea Selatan juga berencana untuk menempatkan rudal hipersonik, yang saat ini sedang dikembangkan, di KF-21.
Lihat Juga: Kapal Penangkap Ikan Geumseongsusan 135 Tenggelam di Korsel, 9 WNI Selamat, 2 WNI Hilang
(min)