Menlu Lavrov: Rusia Punya Doktrin Sendiri Jika Dipaksa Gunakan Senjata Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov mengatakan Moskow mempunyai doktrin sendiri jika dipaksa menggunakan senjata nuklirnya melawan Barat.
Namun, dia kembali menegaskan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir.
Komentar diplomat top Rusia itu disampaikan dalam wawancaranya hari Rabu (20/7/2022) dengan Russia Today dan Sputnik.
Dia ditanya tentang kemungkinan konflik di Ukraina akan memprovokasi perang nuklir antara Rusia dan Barat karena upaya berkelanjutan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk meningkatkan situasi.
Lavrov menjawab; "Kami [Rusia] memprakarsai banyak pernyataan dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir, itu tidak akan pernah bisa dimulai.”
“Ini adalah sikap kami. Dan kami akan berdiri teguh pada pendirian ini,” tegasnya.
"Rusia memiliki doktrinnya sendiri yang dengan jelas menetapkan apa yang bisa terjadi ketika kita akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir," papar Lavrov.
Doktrin tersebut hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir jika senjata semacam itu, atau jenis senjata pemusnah massal lainnya, digunakan untuk menargetkan Rusia, atau jika negara Rusia menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.
Lavrov juga mengecam pemerintah AS karena mencoba memutarbalikkan konflik Ukraina.
"Mereka bertindak, ya, tidak bertanggung jawab, menurut saya. Dan rencana yang mereka buat, mereka bangun, mereka benar-benar memiliki beberapa risiko," ujarnya.
Namun, dia kembali menegaskan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir.
Komentar diplomat top Rusia itu disampaikan dalam wawancaranya hari Rabu (20/7/2022) dengan Russia Today dan Sputnik.
Dia ditanya tentang kemungkinan konflik di Ukraina akan memprovokasi perang nuklir antara Rusia dan Barat karena upaya berkelanjutan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya untuk meningkatkan situasi.
Baca Juga
Lavrov menjawab; "Kami [Rusia] memprakarsai banyak pernyataan dari lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang nuklir, itu tidak akan pernah bisa dimulai.”
“Ini adalah sikap kami. Dan kami akan berdiri teguh pada pendirian ini,” tegasnya.
"Rusia memiliki doktrinnya sendiri yang dengan jelas menetapkan apa yang bisa terjadi ketika kita akan dipaksa untuk menggunakan senjata nuklir," papar Lavrov.
Doktrin tersebut hanya mengizinkan penggunaan senjata nuklir jika senjata semacam itu, atau jenis senjata pemusnah massal lainnya, digunakan untuk menargetkan Rusia, atau jika negara Rusia menghadapi ancaman eksistensial dari senjata konvensional.
Lavrov juga mengecam pemerintah AS karena mencoba memutarbalikkan konflik Ukraina.
"Mereka bertindak, ya, tidak bertanggung jawab, menurut saya. Dan rencana yang mereka buat, mereka bangun, mereka benar-benar memiliki beberapa risiko," ujarnya.
(min)