Komandan AD Iran: Teheran Siap Ekspor Drone ke Negara-negara Sahabat
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran siap untuk mengekspor persenjataan canggih, termasuk kendaraan udara tak berawak (UAV), ke negara-negara sahabat. Hal itu diungkapkan komandan Angkatan Darat Iran, Brigadir Jenderal Kioumars Heydari, Selasa (19/7/2022).
“Angkatan Bersenjata Iran memiliki teknologi produksi drone canggih, perangkat ini dapat digunakan pada jarak yang jauh serta untuk pengintaian dan pengiriman serangan ke luar negeri,” China Central Television mengutip pernyataan Heydari, seperti dikutip dari TASS.
“Iran telah menyiapkan persenjataan dan peralatan untuk diekspor ke negara-negara sahabat,” lanjut Heydari, tanpa menyebut negara mana saja yang dimaksud.
Pada 11 Juli, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS, Jake Sullivan mengklaim bahwa Iran berencana untuk menyerahkan ke Rusia hingga beberapa ratus kendaraan udara tak berawak, termasuk yang mampu membawa persenjataan.
Selain itu, menurut informasinya, Iran berencana untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan drone ini dengan pelatihan tahap pertama dimulai pada awal Juli. Sullivan tidak memberikan bukti apa pun atas pernyataannya.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Repubblica yang diterbitkan pada 13 Juli, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian tidak mengkonfirmasi penjualan peralatan militer ke Rusia, termasuk kendaraan udara tak berawak. Ia memastikan bahwa Teheran menghindari langkah apa pun yang dapat mengakibatkan eskalasi di Ukraina.
Pada hari yang sama, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa subjek penjualan UAV tidak akan dibahas selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Teheran pada bulan Juli dan menolak untuk mengomentari masalah ini.
“Angkatan Bersenjata Iran memiliki teknologi produksi drone canggih, perangkat ini dapat digunakan pada jarak yang jauh serta untuk pengintaian dan pengiriman serangan ke luar negeri,” China Central Television mengutip pernyataan Heydari, seperti dikutip dari TASS.
“Iran telah menyiapkan persenjataan dan peralatan untuk diekspor ke negara-negara sahabat,” lanjut Heydari, tanpa menyebut negara mana saja yang dimaksud.
Pada 11 Juli, Penasihat Keamanan Nasional Presiden AS, Jake Sullivan mengklaim bahwa Iran berencana untuk menyerahkan ke Rusia hingga beberapa ratus kendaraan udara tak berawak, termasuk yang mampu membawa persenjataan.
Selain itu, menurut informasinya, Iran berencana untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakan drone ini dengan pelatihan tahap pertama dimulai pada awal Juli. Sullivan tidak memberikan bukti apa pun atas pernyataannya.
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar La Repubblica yang diterbitkan pada 13 Juli, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian tidak mengkonfirmasi penjualan peralatan militer ke Rusia, termasuk kendaraan udara tak berawak. Ia memastikan bahwa Teheran menghindari langkah apa pun yang dapat mengakibatkan eskalasi di Ukraina.
Pada hari yang sama, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa subjek penjualan UAV tidak akan dibahas selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Teheran pada bulan Juli dan menolak untuk mengomentari masalah ini.
(esn)