Iran Bantah Tuduhan AS Soal Pengiriman Drone ke Rusia
loading...
A
A
A
TEHERAN - Iran membantah klaim Amerika Serikat (AS) yang menuding negara itu mengirim ratusan drone ke Rusia untuk digunakan dalam perangnya di Ukraina .
Menurut Anadolu Agency, bantahan ini terlontar dalam panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan timpalannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada Kuleba, bahwa klaim yang dibuat oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan selama kunjungan Presiden Joe Biden ke Timur Tengah memiliki "tujuan politik tertentu".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menuduh Sullivan "mendistorsi kebenaran", sementara "tanpa syarat mendukung rezim paling pembunuh di dunia," mengacu pada Israel.
Sementara Kuleba mengatakan kepada pejabat Iran, bahwa dia "menghargai" komunikasi yang berkelanjutan antara kedua negara "bahkan di hari-hari perang yang sulit". Iran, sekutu dekat Rusia, telah berhenti mengutuk perang Moskow di Ukraina. Iran juga menyalahkan NATO atas pecahnya perang di wilayah itu.
Sebelumnya di awal pekan ini, Gedung Putih mengatakan pihaknya yakin bahwa Iran sedang bersiap untuk memasok Rusia dengan "ratusan" kendaraan udara tanpa awak (UAV), termasuk drone berkemampuan tempur. AS menuding drone itu digunakan dalam perang di Ukraina, yang saat ini telah memasuki bulan kelima.
Sullivan sendiri mengatakan, tidak jelas apakah Iran telah mengirim salah satu UAV-nya ke Rusia. Namun, ia menegaskan, bahwa AS memiliki "informasi" yang menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakannya.
Menurut Anadolu Agency, bantahan ini terlontar dalam panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dengan timpalannya dari Ukraina, Dmytro Kuleba.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada Kuleba, bahwa klaim yang dibuat oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan selama kunjungan Presiden Joe Biden ke Timur Tengah memiliki "tujuan politik tertentu".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani menuduh Sullivan "mendistorsi kebenaran", sementara "tanpa syarat mendukung rezim paling pembunuh di dunia," mengacu pada Israel.
Sementara Kuleba mengatakan kepada pejabat Iran, bahwa dia "menghargai" komunikasi yang berkelanjutan antara kedua negara "bahkan di hari-hari perang yang sulit". Iran, sekutu dekat Rusia, telah berhenti mengutuk perang Moskow di Ukraina. Iran juga menyalahkan NATO atas pecahnya perang di wilayah itu.
Sebelumnya di awal pekan ini, Gedung Putih mengatakan pihaknya yakin bahwa Iran sedang bersiap untuk memasok Rusia dengan "ratusan" kendaraan udara tanpa awak (UAV), termasuk drone berkemampuan tempur. AS menuding drone itu digunakan dalam perang di Ukraina, yang saat ini telah memasuki bulan kelima.
Sullivan sendiri mengatakan, tidak jelas apakah Iran telah mengirim salah satu UAV-nya ke Rusia. Namun, ia menegaskan, bahwa AS memiliki "informasi" yang menunjukkan bahwa Iran sedang mempersiapkan untuk melatih pasukan Rusia untuk menggunakannya.
(esn)