AS Setuju Jual Senjata ke Taiwan Senilai Rp1,6 Triliun

Minggu, 17 Juli 2022 - 10:37 WIB
loading...
AS Setuju Jual Senjata ke Taiwan Senilai Rp1,6 Triliun
AS setuju jual senjata ke Taiwan senilai Rp1,6 triliun. Foto/Ilustrasi
A A A
WASHINGTON - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memberi lampu hijau penjualan senjata baru ke Taiwan , termasuk suku cadang kendaraan lapis baja dan bantuan teknis. Kebijakan ini yang berpotensi meningkatkan ketegangan dengan China terkait republik yang memisahkan diri itu.

Pentagon pada hari Jumat mengungkapkan Departemen Luar Negeri AS menyetujui transaksi, yang bernilai hingga USD108 juta atau sekitar Rp1,6 triliun, atas permintaan Taiwan. Pesanan menyeluruh akan mencakup suku cadang untuk tank dan kendaraan tempur lainnya, serta layanan dukungan teknis dan logistik yang disediakan oleh pemerintah AS dan kontraktornya.

Menurut Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan AS, kesepakatan senjata terbaru ini akan meningkatkan interoperabilitas militer Taiwan dengan pasukan Amerika dan sekutu lainnya.

“Penjualan yang diusulkan akan berkontribusi pada keberlanjutan kendaraan penerima, senjata ringan, sistem senjata tempur, dan barang-barang dukungan logistik, meningkatkan kemampuannya untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan,” kata badan tersebut seperti dikutip dari Russia Today, Minggu (17/7/2022).

“Kami mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Departemen Luar Negeri karena telah memberikan izin untuk pesanan tersebut,” kata kementerian pertahanan Taiwan.



Pernyataan itu menambahkan bahwa kesepakatan tersebut didasarkan pada undang-undang federal yang mewajibkan Washington untuk membantu Taipei mempertahankan dirinya sendiri, serta prinsip-prinsip "Enam Jaminan", di mana AS berjanji untuk melakukan penjualan senjata ke Taiwan tanpa berkonsultasi dengan China.

Prinsip-prinsip tersebut juga mencakup komitmen untuk tidak secara resmi mengakui kedaulatan China atas Taiwan dan menahan diri untuk tidak menekan Taipei ke dalam negosiasi dengan Beijing.

Para pejabat Taiwan telah memperingatkan “ancaman militer yang meluas” dari China, yang telah membuka kemungkinan reunifikasi dengan kekuatan. Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan bagian dari wilayah kedaulatan China.

“Kami tidak bisa membiarkan Taiwan merdeka,” kata duta besar China untuk Prancis Lu Shaye dalam sebuah wawancara bulan lalu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1782 seconds (0.1#10.140)