Bashar Assad Kunjungi Wilayah Aleppo yang Pernah Dikuasai Pemberontak

Sabtu, 09 Juli 2022 - 13:45 WIB
loading...
Bashar Assad Kunjungi Wilayah Aleppo yang Pernah Dikuasai Pemberontak
Bashar Assad Kunjungi Wilayah Aleppo yang Pernah Dikuasai Pemberontak. FOTO/Arab News
A A A
BEIRUT - Presiden Suriah Bashar Assad melakukan kunjungan langka ke provinsi utara Aleppo pada Jumat (8/7/2022). Ia mengunjungi kota terbesar di negara itu untuk meresmikan pembangkit listrik yang pernah dipegang oleh pemberontak dan mengalami kerusakan luas selama perang , media pemerintah melaporkan.

Kunjungan Assad dan keluarganya ke kota Aleppo—yang terbesar di Suriah dan pernah menjadi pusat komersial negara itu—adalah yang pertama sejak pasukan pemerintah merebut lingkungan timur yang dikuasai pemberontak pada Desember 2016 setelah pertempuran selama berbulan-bulan.



Foto-foto yang diterbitkan oleh kantor presiden menunjukkan Assad, istrinya, Asma dan dua putra dan putri mereka berjalan melalui pasar tertutup bersejarah di Aleppo, salah satu landmark kota yang mengalami kehancuran luas selama konflik. Bagian dari pasar sekarang sedang direnovasi.

Assad juga mengunjungi Masjid Ummayad yang berusia berabad-abad, yang dikenal sebagai Masjid Agung Aleppo, di mana pekerjaan renovasi telah berlangsung selama bertahun-tahun. Penaklukan Aleppo timur pada tahun 2016, setelah empat tahun di tangan pemberontak, adalah kemenangan terbesar Assad dalam konflik pada saat itu.

Sebelum berkeliling kota, Assad mengunjungi pembangkit listrik di bagian timur provinsi Aleppo, menurut kantornya dan kantor berita negara, SANA.

Saat ini, sebagian wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah mengalami pemadaman listrik lebih dari 12 jam sehari karena produksi jauh lebih sedikit daripada kebutuhan negara. Infrastruktur Suriah mengalami banyak kerusakan selama konflik 11 tahun.



SANA juga mengatakan, Assad meresmikan bagian dari pembangkit listrik Aleppo yang telah direnovasi dan siap menghasilkan hingga 200 megawatt. Laporan itu mengatakan pekerjaan sedang dilakukan untuk memperbaiki bagian lain dari stasiun.

Pasukan pemerintah Suriah sekarang menguasai sebagian besar negara itu, berkat sekutu Rusia dan Iran, yang telah membantu memberikan keseimbangan kekuatan yang menguntungkan Assad. Perang saudara yang dimulai pada 2011 telah menewaskan ratusan ribu orang, membuat setengah penduduk negara itu kehilangan tempat tinggal dan membuat sebagian besar Suriah hancur.

Perdana Menteri Suriah Hussein Arnous baru-baru ini mengatakan kepada parlemen bahwa kebutuhan negara itu sekitar 7.000 megawatt tetapi stasiun hanya menghasilkan sedikit di atas 2.500 megawatt.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2029 seconds (0.1#10.140)