Lagi-lagi, Taliban Minta Dunia Akui Pemerintahannya di Afghanistan

Minggu, 03 Juli 2022 - 06:14 WIB
loading...
Lagi-lagi, Taliban Minta...
Taliban, untuk kesekian kalinya, meminta dunia internasional mengakui pemerintahannya di Afghanistan. Foto/NDTV
A A A
KABUL - Taliban , untuk kesekian kalinya, meminta dunia internasional mengakui pemerintahannya di Afghanistan . Permintaan ini diserukan pada akhir dari pertemuan ribuan pemimpin agama dan etnis, Sabtu.

Meski membuat seruan pengakuan, Taliban tidak memberikan sinyal perubahan pada tuntutan internasional seperti pembukaan sekolah menengah perempuan.

Taliban merebut Afghanistan pada Agustus 2021 dengan menggulingkan pemerintah yang didukung Barat. Namun, hingga sekarang tak ada negara di dunia yang mengakui pemerintahan Taliban.

Ekonomi Afghanistan telah jatuh ke dalam krisis karena pemerintah Barat telah menarik dana dan menjatuhkan sanksi yang ketat, dengan mengatakan bahwa pemerintah Taliban perlu mengubah arah tentang hak asasi manusia (HAM), terutama hak-hak perempuan.

"Kami meminta negara-negara regional dan internasional, terutama negara-negara Islam... untuk mengakui Islamic Emirate of Afghanistan [Imarah Islam Afghanistan]...cabut semua sanksi, cairkan dana (bank sentral) dan berikan dukungan dalam pembangunan Afghanistan," bunyi pernyataan Taliban, seperti dikutip Reuters, Minggu (3/7/2022).



Pada hari Jumat, pemimpin tertutup Taliban bergabung dengan pertemuan tiga hari yang dihadiri lebih dari 4.000 orang dan menyampaikan pidato di mana dia memberi selamat kepada para peserta atas kemenangan Taliban dan menggarisbawahi kemerdekaan negara itu.

Taliban kembali mengumumkan bahwa semua sekolah akan dibuka pada bulan Maret.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pemerintah, sejumlah kecil peserta mengangkat pendidikan anak perempuan dan hak-hak perempuan. Wakil pemimpin dan menteri dalam negeri Taliban, Sirajuddin Haqqani, mengatakan dunia telah menuntut pemerintah dan pendidikan inklusif dan masalah ini akan memakan waktu.

Namun pemimpin tertinggi kelompok itu, Haibatullah Akhundzada, yang biasanya berbasis di selatan kota Kandahar dan jarang muncul di depan umum, mengatakan orang asing tidak boleh memberi perintah.

Pernyataan akhir pertemuan itu mengatakan pertahanan Imarah Islam adalah wajib dan bahwa kelompok militan ISIS, yang mengatakan berada di balik beberapa serangan di negara itu, adalah ilegal.

Taliban juga menegaskan tidak akan mengganggu negara-negara tetangga dan sebaliknya, mereka tidak boleh ikut campur urusan di Afghanistan.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Trump Ingin Tentara...
Trump Ingin Tentara AS Kembali ke Afghanistan karena Rudal Nuklir China
Pernah Mempertaruhkan...
Pernah Mempertaruhkan Nyawa untuk SBS dan SAS, 2.000 Mantan Tentara Afghan Tidak Dapat Suaka ke Inggris
Daftar 8 Negara Asia...
Daftar 8 Negara Asia Selatan, Lengkap Beserta Penjelasannya
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Kocak! Mike Tyson dan...
Kocak! Mike Tyson dan Evander Holyfield Berdebat Cuilan Kuping The Real Deal
Mengenal 7 Masjid Tua...
Mengenal 7 Masjid Tua di Jakarta, Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
2 Pati Bintang 3 Polri...
2 Pati Bintang 3 Polri Dimutasi Sehari Sebelum Lebaran, Keduanya Baru Naik Pangkat Jadi Komjen
Berita Terkini
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
21 menit yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
1 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
2 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
3 jam yang lalu
Rusia Kecam Trump karena...
Rusia Kecam Trump karena Mengancam Akan Mengebom Iran
4 jam yang lalu
4 Alasan Elon Musk Akan...
4 Alasan Elon Musk Akan Dijadikan Nama Kapal Induk AS Terbaru, Salah Satunya Simbol Kebangkitan Militer
5 jam yang lalu
Infografis
4 Negara di Dunia yang...
4 Negara di Dunia yang Tidak Memiliki Pesawat Tempur
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved