Gunakan Sistem Pengenalan Wajah, Polisi AS Salah Tangkap Orang

Kamis, 25 Juni 2020 - 05:11 WIB
loading...
Gunakan Sistem Pengenalan Wajah, Polisi AS Salah Tangkap Orang
Komputer untuk sistem pengenalan wajah yang dioperasikan di Amerika Serikat. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Algoritma pengenalan wajah yang cacat menyebabkan seorang pria di Detroit, Amerika Serikat (AS) jadi korban salah tangkap polisi. Pria tersebut mengajukan pengaduan resmi ke departemen kepolisian setempat.

Korban salah tangkap polisi adalah pria Afrika-Amerika, Robert Williams. Kasus ini menyoroti kekhawatiran atas teknologi yang oleh para kritikus katakan memperkuat bias rasial.

American Civil Liberties Union (ACLU), yang mewakili Robert Williams, mengatakan ini adalah kasus pertama yang diketahui tentang penangkapan ilegal berdasarkan teknologi pengenalan wajah, yang menurut para kritikus sering tidak akurat dalam membedakan wajah orang kulit hitam.

"Meskipun Robert Williams mungkin adalah kasus pertama yang diketahui, dia kemungkinan bukan orang pertama yang ditangkap dan diinterogasi secara salah berdasarkan serangan (teknologi) pengenalan wajah yang cacat," kata ACLU di Twitter.

"Ada kemungkinan banyak orang yang tidak tahu bahwa itu adalah kesalahan teknologi yang membuat mereka menjadi target," lanjut ACLU, seperti dikutip AFP, Kamis (25/6/2020).

Williams menulis di Washington Post bahwa dia ditangkap pada Januari di luar rumahnya dan ditahan selama 30 jam.

Dia kemudian mengetahui bahwa dia salah diidentifikasi berdasarkan rekaman kamera pengintaian dari aksi perampokan di sebuah toko arloji.

"Saya tidak pernah berpikir saya harus menjelaskan kepada putri saya mengapa ayah ditangkap," tulis Williams. "Bagaimana seseorang menjelaskan kepada dua gadis kecil bahwa komputer salah, tetapi polisi tetap mendengarkannya?"

Berita itu muncul di tengah meningkatnya ketegangan atas pelanggaran polisi setelah kematian beberapa orang Afrika-Amerika di tangan penegak hukum. (Baca: Viral, Video Pria Kulit Hitam Meninggal Dicekik Polisi AS )

Ada juga kekhawatiran bahwa beberapa teknologi seperti pengenalan wajah dapat memperburuk diskriminasi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1780 seconds (0.1#10.140)