Gempa Afghanistan Tewaskan 1.000 Orang, Taliban Minta Bantuan Internasional
loading...
A
A
A
Jumlah orang yang terjebak di bawah reruntuhan belum diketahui. Pekerja kesehatan dan bantuan mengatakan operasi penyelamatan sangat sulit karena hujan lebat.
Di daerah terpencil, helikopter telah mengangkut korban ke rumah sakit.
PBB dan badan-badan bantuan di negara tetangga Pakistan membantu upaya kemanusiaan, yang mencakup penempatan tim medis dan penyediaan pasokan medis.
Para warga di kota Sharan, ibu kota provinsi Paktika, mengantre untuk mendonorkan darah kepada korban gempa yang dirawat di rumah sakit.
Salah satu lembaga bantuan kemanusiaan, Intersos, menyatakan siap mengirimkan tim medis darurat yang terdiri dari dua ahli bedah, seorang ahli anestesi, dan dua perawat.
Sebagian besar korban sejauh ini berada di distrik Gayan dan Barmal di Paktika. Hal itu disampaikan seorang dokter setempat kepada BBC. Seluruh desa di Gayan dilaporkan telah dihancurkan.
"Ada suara gemuruh dan tempat tidur saya mulai bergetar," kata salah satu korban selamat, Shabir, kepada BBC.
"Langit-langit [rumah] jatuh. Saya terjebak, tapi saya bisa melihat langit. Bahu saya terkilir, kepala saya sakit tapi saya keluar. Saya yakin tujuh atau sembilan orang dari keluarga saya, yang berada di ruangan yang sama dengan saya, sudah meninggal," ujarnya.
Berbicara kepada BBC, seorang dokter di Paktika mengatakan para pekerja medis termasuk di antara para korban.
"Kami tidak memiliki cukup orang dan fasilitas sebelum gempa, dan sekarang gempa telah merusak sedikit yang kami miliki," katanya. "Saya tidak tahu berapa banyak rekan kami yang masih hidup."
Di daerah terpencil, helikopter telah mengangkut korban ke rumah sakit.
PBB dan badan-badan bantuan di negara tetangga Pakistan membantu upaya kemanusiaan, yang mencakup penempatan tim medis dan penyediaan pasokan medis.
Para warga di kota Sharan, ibu kota provinsi Paktika, mengantre untuk mendonorkan darah kepada korban gempa yang dirawat di rumah sakit.
Salah satu lembaga bantuan kemanusiaan, Intersos, menyatakan siap mengirimkan tim medis darurat yang terdiri dari dua ahli bedah, seorang ahli anestesi, dan dua perawat.
Sebagian besar korban sejauh ini berada di distrik Gayan dan Barmal di Paktika. Hal itu disampaikan seorang dokter setempat kepada BBC. Seluruh desa di Gayan dilaporkan telah dihancurkan.
"Ada suara gemuruh dan tempat tidur saya mulai bergetar," kata salah satu korban selamat, Shabir, kepada BBC.
"Langit-langit [rumah] jatuh. Saya terjebak, tapi saya bisa melihat langit. Bahu saya terkilir, kepala saya sakit tapi saya keluar. Saya yakin tujuh atau sembilan orang dari keluarga saya, yang berada di ruangan yang sama dengan saya, sudah meninggal," ujarnya.
Berbicara kepada BBC, seorang dokter di Paktika mengatakan para pekerja medis termasuk di antara para korban.
"Kami tidak memiliki cukup orang dan fasilitas sebelum gempa, dan sekarang gempa telah merusak sedikit yang kami miliki," katanya. "Saya tidak tahu berapa banyak rekan kami yang masih hidup."