Warga AS Kembali Tewas dalam Pertempuran di Ukraina
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengkonfirmasi seorang warga Amerika tewas dalam pertempuran di Ukraina . Ini adalah warga AS kedua yang tewas dalam pertempuran melawan invasi Rusia di Ukraina.
Stephen Zabielski (52) tewas dalam pertempuran pada 15 Mei. Kabar itu pertama kali diterbitkan oleh surat kabar New York bagian utara, The Recorder, pada 1 Juni lalu.
Rolling Stone, mengutip sumber, melaporkan pria yang berasal dari New York itu tewas setelah menginjak ranjau darat. Dia meninggalkan seorang istri, lima anak tiri, dan seorang cucu.
Zabielski bekerja dengan sekelompok sukarelawan barat, yang tergabung dalam tentara Ukraina.
"Dia bertugas bersama 13 pria berbahasa Inggris dalam regu tempur yang disebut Wolverines," kata Tristan Nettles, seorang veteran Korps Marinir, yang mengatakan bahwa dia bersama Zabielski ketika dia terbunuh seperti dilansir dari Independent, Selasa (21/6/2022).
"Setiap anggota grup melakukan tur di Irak," katanya kepada Rolling Stone.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pemerintah telah menghubungi keluarganya dan memberikan semua bantuan konsuler yang dimungkinkan.
Juru bicara itu juga mengulangi sikap pemerintahan Biden yang memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian ke Ukraina karena konflik, dan potensi tentara Rusia untuk menargetkan mereka. Ia juga menambahkan bahwa setiap warga negara AS di Ukraina harus segera pergi.
Berita kematian Zabielski muncul setelah beberapa kombatan Amerika hilang di Ukraina, dan satu dipastikan tewas.
Pada bulan April Willy Joseph Cancel Jr, seorang mantan Marinir AS berusia 22 tahun, kehilangan nyawanya saat berperang bersama pasukan Ukraina. Ibunya Rebecca Cabrera mengatakan, dia terbang ke Polandia pada 12 Maret dan menyeberang ke Ukraina sekitar dua hari ke depan.
“Dia ingin pergi karena dia percaya pada apa yang diperjuangkan Ukraina, dan dia ingin menjadi bagian dari itu untuk menahannya di sana sehingga tidak datang ke sini, dan mungkin tentara Amerika kita tidak perlu terlibat. di dalamnya,” katanya kepada CNN.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkonfirmasi bahwa Rusia telah menahan dua warga Amerika – Andy Huynh (27) dan Alexander Drueke (39) – ketika mereka berjuang untuk pihak Ukraina.
Stephen Zabielski (52) tewas dalam pertempuran pada 15 Mei. Kabar itu pertama kali diterbitkan oleh surat kabar New York bagian utara, The Recorder, pada 1 Juni lalu.
Rolling Stone, mengutip sumber, melaporkan pria yang berasal dari New York itu tewas setelah menginjak ranjau darat. Dia meninggalkan seorang istri, lima anak tiri, dan seorang cucu.
Zabielski bekerja dengan sekelompok sukarelawan barat, yang tergabung dalam tentara Ukraina.
"Dia bertugas bersama 13 pria berbahasa Inggris dalam regu tempur yang disebut Wolverines," kata Tristan Nettles, seorang veteran Korps Marinir, yang mengatakan bahwa dia bersama Zabielski ketika dia terbunuh seperti dilansir dari Independent, Selasa (21/6/2022).
"Setiap anggota grup melakukan tur di Irak," katanya kepada Rolling Stone.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pemerintah telah menghubungi keluarganya dan memberikan semua bantuan konsuler yang dimungkinkan.
Juru bicara itu juga mengulangi sikap pemerintahan Biden yang memperingatkan warga Amerika agar tidak bepergian ke Ukraina karena konflik, dan potensi tentara Rusia untuk menargetkan mereka. Ia juga menambahkan bahwa setiap warga negara AS di Ukraina harus segera pergi.
Berita kematian Zabielski muncul setelah beberapa kombatan Amerika hilang di Ukraina, dan satu dipastikan tewas.
Pada bulan April Willy Joseph Cancel Jr, seorang mantan Marinir AS berusia 22 tahun, kehilangan nyawanya saat berperang bersama pasukan Ukraina. Ibunya Rebecca Cabrera mengatakan, dia terbang ke Polandia pada 12 Maret dan menyeberang ke Ukraina sekitar dua hari ke depan.
“Dia ingin pergi karena dia percaya pada apa yang diperjuangkan Ukraina, dan dia ingin menjadi bagian dari itu untuk menahannya di sana sehingga tidak datang ke sini, dan mungkin tentara Amerika kita tidak perlu terlibat. di dalamnya,” katanya kepada CNN.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengkonfirmasi bahwa Rusia telah menahan dua warga Amerika – Andy Huynh (27) dan Alexander Drueke (39) – ketika mereka berjuang untuk pihak Ukraina.
(ian)