Presiden Zelensky: Afrika Sandera dalam Perang Rusia di Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Senin (20/6/2022), bahwa Afrika adalah "sandera" dari perang Rusia di Ukraina yang telah mendorong kekurangan pangan global dan ketakutan kelaparan di seluruh benua Afrika.
Zelensky juga mengatakan, Kiev terlibat dalam "negosiasi rumit" untuk membuka blokir gandum yang terperangkap di pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Angkatan Laut Rusia.
"Afrika sebenarnya adalah sandera dari mereka yang melancarkan perang melawan negara kita," kata Zelensky dalam pidatonya kepada Uni Afrika, seperti dikutip dari Reuters.
Invasi Rusia dan blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina telah melumpuhkan ekspor biji-bijian dari salah satu produsen terbesar dunia. Kondisi ini memicu kekurangan biji-bijian dan pupuk yang dramatis dan menempatkan ratusan juta orang dalam bahaya kelaparan.
“Perang ini mungkin tampak sangat jauh bagi Anda dan negara Anda. Tapi, harga pangan yang melonjak drastis telah membawa (perang) ke rumah jutaan keluarga Afrika,” katanya.
“Tingkat harga pangan yang tidak adil, yang dipicu oleh perang Rusia, sangat terasa di semua benua. Sayangnya, ini bisa menjadi masalah khusus bagi negara Anda,” lanjutnya.
Meskipun krisis biji-bijian global akan berlangsung selama Rusia menekan "perang kolonial", dia mengatakan, Ukraina mencoba segalanya untuk membebaskan pelabuhannya sambil juga mencoba "membangun rantai pasokan logistik baru" untuk 25 juta ton biji-bijian yang diblokir di dalam perbatasannya.
“Kami sedang melakukan negosiasi bertingkat yang kompleks untuk membuka blokir pelabuhan Ukraina kami. Tetapi, belum ada kemajuan karena belum ada alat nyata yang ditemukan untuk memastikan Rusia tidak menyerang mereka lagi,” jelasnya.
Sejauh ini, organisasi global belum menemukan cara untuk meyakinkan Rusia untuk mengakhiri invasinya. “Itulah sebabnya krisis pangan di dunia akan terus berlanjut selama perang kolonial ini berlanjut,” kata Zelensky.
Menurut Zelensky, Kirv ingin "mengintensifkan" dialog dengan negara-negara anggota Uni Afrika dan akan segera menunjuk perwakilan khusus untuk Afrika. Dan dia juga mengusulkan pembukaan diskusi tentang “konferensi politik dan ekonomi besar” tentang hubungan antara Ukraina dan Afrika.
Presiden Senegal dan ketua Uni Afrika Macky Sall berterima kasih kepada Zelenskyy di Twitter dan mengatakan Afrika “tetap berkomitmen untuk menghormati aturan hukum internasional, penyelesaian konflik secara damai dan kebebasan perdagangan”.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat juga menegaskan kembali “kebutuhan mendesak akan dialog untuk mengakhiri konflik untuk memungkinkan perdamaian kembali ke kawasan dan untuk memulihkan stabilitas global” dalam sebuah posting di Twitter.
Zelensky juga mengatakan, Kiev terlibat dalam "negosiasi rumit" untuk membuka blokir gandum yang terperangkap di pelabuhan Laut Hitam yang diblokade Angkatan Laut Rusia.
"Afrika sebenarnya adalah sandera dari mereka yang melancarkan perang melawan negara kita," kata Zelensky dalam pidatonya kepada Uni Afrika, seperti dikutip dari Reuters.
Invasi Rusia dan blokadenya terhadap pelabuhan-pelabuhan Ukraina telah melumpuhkan ekspor biji-bijian dari salah satu produsen terbesar dunia. Kondisi ini memicu kekurangan biji-bijian dan pupuk yang dramatis dan menempatkan ratusan juta orang dalam bahaya kelaparan.
“Perang ini mungkin tampak sangat jauh bagi Anda dan negara Anda. Tapi, harga pangan yang melonjak drastis telah membawa (perang) ke rumah jutaan keluarga Afrika,” katanya.
“Tingkat harga pangan yang tidak adil, yang dipicu oleh perang Rusia, sangat terasa di semua benua. Sayangnya, ini bisa menjadi masalah khusus bagi negara Anda,” lanjutnya.
Meskipun krisis biji-bijian global akan berlangsung selama Rusia menekan "perang kolonial", dia mengatakan, Ukraina mencoba segalanya untuk membebaskan pelabuhannya sambil juga mencoba "membangun rantai pasokan logistik baru" untuk 25 juta ton biji-bijian yang diblokir di dalam perbatasannya.
“Kami sedang melakukan negosiasi bertingkat yang kompleks untuk membuka blokir pelabuhan Ukraina kami. Tetapi, belum ada kemajuan karena belum ada alat nyata yang ditemukan untuk memastikan Rusia tidak menyerang mereka lagi,” jelasnya.
Sejauh ini, organisasi global belum menemukan cara untuk meyakinkan Rusia untuk mengakhiri invasinya. “Itulah sebabnya krisis pangan di dunia akan terus berlanjut selama perang kolonial ini berlanjut,” kata Zelensky.
Menurut Zelensky, Kirv ingin "mengintensifkan" dialog dengan negara-negara anggota Uni Afrika dan akan segera menunjuk perwakilan khusus untuk Afrika. Dan dia juga mengusulkan pembukaan diskusi tentang “konferensi politik dan ekonomi besar” tentang hubungan antara Ukraina dan Afrika.
Presiden Senegal dan ketua Uni Afrika Macky Sall berterima kasih kepada Zelenskyy di Twitter dan mengatakan Afrika “tetap berkomitmen untuk menghormati aturan hukum internasional, penyelesaian konflik secara damai dan kebebasan perdagangan”.
Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat juga menegaskan kembali “kebutuhan mendesak akan dialog untuk mengakhiri konflik untuk memungkinkan perdamaian kembali ke kawasan dan untuk memulihkan stabilitas global” dalam sebuah posting di Twitter.
(esn)