Sebut Terlu Dibesar-besarkan, Rusia Rilis Jumlah Tentara Asing yang Bertempur di Ukraina

Sabtu, 18 Juni 2022 - 21:00 WIB
loading...
Sebut Terlu Dibesar-besarkan,...
Rusia rilis jumlah tentara asing yang bertempur di Ukraina. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
MOSKOW - Klaim Kiev bahwa puluhan ribu warga negara asing telah melakukan perjalanan ke Ukraina untuk bergabung dalam perang melawan Moskow dibesar-besarkan. Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia .

Kementerian Pertahanan Rusia kemudian merilis apa yang diklaimnya sebagai jumlah akurat " tentara bayaran " yang bertempur di pihak Kiev, termasuk mereka yang tewas di medan perang.

Menurut statistik itu, total 6.956 warga asing dari 64 negara tiba di Ukraina untuk menjadi pejuang pro-Kiev antara 24 Februari dan 17 Juni.

"Sekitar 1.956 dari mereka telah tewas, sementara 1.779 telah meninggalkan negara itu," kata Kementerian Pertahanan Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Sabtu (18/6/2022).



Menurut angka Rusia, jumlah pejuang terbesar datang dari Polandia, dengan 1.831 warganya bergabung dengan barisan Ukraina. Negara Eropa Timur itu diikuti oleh Kanada, Amerika Serikat (AS), Rumania, dan Inggris dalam hal jumlah warga yang bepergian ke Ukraina untuk berperang. Antara 422 dan 601 orang datang dari masing-masing dari empat negara tersebut, klaim militer Rusia.

"Lebih dari 100 pejuang bergabung dengan pasukan Kiev masing-masing dari Georgia, Kroasia, Suriah, Belarusia, Prancis, Bosnia dan Herzegovina, Estonia, Albania, Lithuania dan Portugal," kata laporan itu.

Sebagian diakui berasal dari Kosovodengan 156 pejuang. Nigeria adalah sumber kombatan terbesar dari Afrika, dengan 85 di antaranya tiba dari negara itu untuk ambil bagian dalam pertempuran.

Secara umum, tentara dari negara-negara Eropa memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi daripada rekan-rekan mereka dari bagian lain dunia, menurut data. Hampir 65% dari pejuang Polandia tetap di Ukraina, dibandingkan dengan 45% dari Kanada, dan kurang dari 17% dari Amerika.

Namun, itu tidak berlaku untuk setiap negara Eropa. Menurut angka, dari 36 warga negara Swedia yang pergi ke Ukraina, 30 telah pergi dan hanya satu yang masih berjuang. Dari 33 orang dari Republik Ceko, 14 telah meninggal dan 15 masih berada di Ukraina.



Kementerian Rusia mengatakan datanya membuktikan bahwa klaim Ukraina tentang sejumlah besar orang asing yang bergabung dalam konflik dibesar-besarkan. Jumlah sebenarnya orang asing di negara itu berkurang dengan cepat.

“Meskipun upayanya untuk meningkatkan kompensasi, kepemimpinan Kiev tidak dapat menghentikan proses keberangkatan tentara bayaran ke dunia yang lebih baik atau ke negara tempat tinggal mereka,” katanya, mengomentari data Ukraina.

Kiev membantah mempekerjakan tentara bayaran dan mengatakan pejuang asingnya adalah sukarelawan yang ingin mempertahankan Ukraina dari agresi Rusia. Pejabat Ukraina mengklaim mereka menerima 20.000 aplikasi untuk bergabung dengan "legiun asing" di minggu-minggu pertama perekrutan.

Dalam sebuah wawancara dengan pers Inggris minggu ini, komandan "legiun Georgia" Ukraina mengklaim bahwa jumlah pejuang asing yang sama masih ada di negara itu, dengan sebanyak 3.000 warga Inggris saja yang berjuang untuk Kiev.

Status resmi pejuang asing di Ukraina menjadi signifikan ketika mereka ditangkap oleh pihak lawan. Dua warga negara Inggris dan seorang warga negara Maroko dijatuhi hukuman mati pekan lalu oleh pengadilan di Republik Rakyat Donetsk (DPR), yang diakui Moskow sebagai negara berdaulat. Baik Moskow maupun Donetsk mengatakan mereka menganggap para terdakwa sebagai senjata untuk disewa, yang dengan demikian tidak dilindungi sebagai kombatan yang sah menurut hukum internasional.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1210 seconds (0.1#10.140)