Putin Kutuk Sanksi Barat, Sebut Gila dan Sembrono

Sabtu, 18 Juni 2022 - 16:55 WIB
loading...
Putin Kutuk Sanksi Barat, Sebut Gila dan Sembrono
Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk sanksi Barat, menyebutnya gila dan sembrono. Foto/Sputnik
A A A
MOSKOW - Sanksi yang dijatuhkan oleh Barat terhadap Rusia setelah invasinya ke Ukraina adalah gila dan sembrono. Hal itu dikatakan oleh orang nomor satu Rusia, Presiden Vladimir Putin .

"Blitzkrieg ekonomi melawan Rusia tidak memiliki peluang untuk berhasil sejak awal," kata Putin saat berbicara di sebuah forum di St Petersburg, menggunakan istilah taktik militer yang digunakan Jerman pada Perang Dunia II, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (18/6/2022).

Dia mengatakan pembatasan itu "lebih berbahaya" bagi mereka yang memberlakukannya.

Negara-negara Barat telah berusaha untuk mencapai keseimbangan antara menghukum Rusia dan melindungi ekonomi mereka.

Tetapi berbicara di Forum Ekonomi Internasional St Petersburg tahunan, Putin mengklaim Uni Eropa dapat kehilangan lebih dari USD400 miliar karena sanksinya terhadap Rusia.



Dia mengatakan inflasi meningkat di blok 27 anggota dan kepentingan nyata orang-orang di Eropa dikesampingkan. Namun Putin tidak menjelaskan apa artinya itu.

Meski begitu, pejabat Putin sendiri telah memperingatkan bahwa ekonomi Rusia menderita kerusakan serius akibat sanksi tersebut. Gubernur Bank Sentral Elvira Nabiullina mengatakan pada hari Kamis bahwa "15% dari PDB negara" terancam oleh respons internasional.

Nabiullina juga tampak muram tentang prospek pemulihan segera, mengatakan kepada delegasi di sebuah konferensi di St Petersburg bahwa jelas bagi semua orang bahwa itu tidak akan seperti sebelumnya.

"Kondisi eksternal memang sudah lama berubah, kalau tidak selamanya," katanya.

Pada hari Jumat, kepala pemberi pinjaman terbesar negara itu, Sberbank, memperingatkan bahwa dibutuhkan lebih dari satu dekade bagi ekonomi Rusia untuk kembali ke level 2021.



Tetapi Putin berusaha untuk memberikan nada optimis dan juga memohon bisnis besar Rusia untuk tetap bekerja di negara itu, di tengah laporan bahwa semakin banyak pemilik bisnis yang memfokuskan kembali upaya mereka pada operasi di luar negeri.

"Investasikan di sini. Lebih aman di rumah Anda sendiri. Mereka yang tidak mau mendengarkan ini telah kehilangan jutaan dolar di luar negeri," kata Putin.

Pemimpin berusia 69 tahun itu juga menyampaikan kekhawatiran akan krisis pangan global yang dipicu oleh perang yang terus berlanjut di Ukraina, dengan mengklaim bahwa Rusia mampu secara signifikan meningkatkan ekspor biji-bijian dan pupuk.

"Ekspor biji-bijian saja bisa meningkat menjadi sekitar 50 juta ton," ujarnya.

Ukraina adalah salah satu produsen biji-bijian utama dunia bersama dengan Rusia, tetapi tidak dapat mengirim pasokan ke luar negeri karena blokade pelabuhan Laut Hitamnya.


(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0981 seconds (0.1#10.140)