Ukraina Ungkap Alasan Tak Mau Negosiasi dengan Rusia

Kamis, 16 Juni 2022 - 14:59 WIB
loading...
Ukraina Ungkap Alasan...
Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan para negosiator Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, 29 Maret 2022. Foto/Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/REUTERS
A A A
KIEV - Perundingan damai antara Ukraina dan Rusia saat ini terhenti. Kepala Negosiator Ukraina Davyd Arakhamia mengungkap alasan Kiev menolak negosiasi.

Davyd Arakhamia menggambarkan posisi negosiasi Kiev saat ini lemah.

"Posisi negosiasi kami sebenarnya cukup lemah, jadi kami tidak ingin duduk di meja jika kami berada dalam posisi ini. Kami perlu membalikkannya dengan cara tertentu," ujar Arakhamia kepada outlet berita Axios.



Dia mencatat, meskipun negosiasi membeku, delegasi Ukraina mengadakan pembicaraan telepon dengan pihak Rusia sekali atau dua kali sepekan.



"Kedua belah pihak jelas menyadari bahwa saat ini, tidak ada tempat untuk negosiasi," papar Arakhamia.

Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari. Negara-negara tersebut telah mengadakan beberapa putaran pembicaraan sejak itu tetapi gagal mencapai kesepakatan apa pun.

“Tidak ada dialog antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) mengenai Ukraina,” papar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dalam wawancara dengan Sputnik.

"Tidak, tidak ada," papar Peskov dalam menanggapi pertanyaan yang terkait hal itu.

Hari ini (16/6/2022) menandai satu tahun sejak konferensi tingkat tinggi (KTT) Rusia-AS di Jenewa. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden bertemu di Jenewa pada 16 Juni 2021.

Sementara itu, Peskov mengatakan media harus profesional dan menahan diri dari mengajukan pertanyaan tentang kemungkinan perang nuklir.

"Saya percaya bahwa saat ini media massa harus cukup profesional untuk menahan diri dari mengajukan pertanyaan seperti itu, sementara orang yang diwawancarai harus cukup bijaksana untuk menahan diri dari menjawab pertanyaan seperti itu," papar Peskov.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)