Jenderal AS Akui Rusia Unggul dalam Perang Ukraina Timur, Sebut Mirip PD I

Kamis, 16 Juni 2022 - 13:36 WIB
loading...
Jenderal AS Akui Rusia...
Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, akui keunggulan Rusia dalam perangnya di Ukraina timur. Foto/REUTERS
A A A
BRUSSELS - Jenderal tertinggi Amerika Serikat (AS), Mark Milley, mengakui keunggulan Rusia dalam perangnya di Ukraina timur. Menurutnya, pertempuran di sana mirip dengan Perang Dunia (PD) I.

Jenderal Milley, yang menjabat sebagai Ketua Kepala Staf Gabungan AS, menyampaikan hal itu pada konferensi pers di Brussels pada hari Rabu.

"Jumlah tersebut jelas menguntungkan Rusia di Ukraina karena kedua negara masih terlibat dalam perang," katanya.

“Saya akan mengatakan jumlahnya jelas menguntungkan Rusia, dalam hal artileri,” lanjut Jenderal Milley.

"Rusia melebihi [dalam hal] jumlah, persenjataan, dan jangkauan," paparnya.

"Ukraina memerangi mereka jalan demi jalan, rumah demi rumah," imbuh Milley. "Pertempuran di Donbas hampir seperti Perang Dunia I."



Tetapi dia juga menekankan bahwa pertempuran itu bukan kesepakatan yang selesai dan mengatakan kemenangan Rusia bukanlah keniscayaan.

"Tidak ada keniscayaan dalam perang," kata Milley. "Perang membutuhkan banyak, banyak putaran," imbuh dia, seperti dikutip Business Insider, Kamis (16/6/2022).

Pada hari Selasa lalu, seorang pejabat tinggi Pentagon mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin masih ingin menguasai sebagian Ukraina, meskipun pasukannya gagal merebut Kiev pada awal invasi.

"Saya masih berpikir dia memiliki desain di sebagian besar Ukraina, jika tidak seluruh negara," kata Wakil Menteri Pertahanan AS untuk Kebijakan Colin Kahl, seperti dilansir Reuters.

Negara-negara tersebut telah berperang sejak Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Pada hari-hari awal perang, Rusia menghadapi kemunduran besar—gagal merebut Ibu Kota Ukraina; Kiev, dan Kharkiv; kota terbesar kedua di negara itu.

Setelah kegagalan awal itu, Rusia mengalihkan fokusnya ke wilayah Donbas timur—di mana secara bertahap telah membuat kemajuan dan "memalu" pasukan Ukraina dengan tembakan artileri tanpa henti.

Pertempuran di Donbas telah mencapai tahap yang menentukan, dengan Rusia di ambang merebut kota kunci Severodonetsk.

Ukraina telah memohon Barat untuk memasok lebih banyak senjata untuk membantu memukul mundur Rusia, menggarisbawahi bahwa Kiev kalah senjata dan melihat hingga 1.000 korban per hari.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2324 seconds (0.1#10.140)