Jika perang Meletus, China Unggul Alutsista, India Menang Pengalaman

Rabu, 24 Juni 2020 - 07:44 WIB
loading...
A A A
Menurut Global Firepower, Tiongkok memiliki 21.830.000 serdadu aktif dan 510.000 pasukan cadangan. Sedangkan India diperkuat oleh 14.440.000 tentara dan 210.000 prajurit pelapis.

Angkatan Darat
Kekuatan Angkatan Darat China meliputi 3.500 tank, 33.000 kendaraan artileri mobilitas tinggi (self-propelled artillery), artileri tarik (towed artillery) 3.600 unit, 2.650 peluncur roket.

Akan halnya India punya 4.292 tank, 8.686 kendaraan lapis baja (armoured vehicles), 4.060 artileri tarik, dan 266 peluncur roket.

Angkatan Udara
Total pesawat udara China mencapai 3.444 unit, yang terbagi atas 1.232 pesawat tempur, 371 pesawat pembom, 224 pesawat transpor, 314 pesawat latih, 111 pesawat untuk misi khusus, 911 helikopter dan 281 helikopter serbu.

Sedangkan India memiliki 2.141 pesawat. Terdiri dari 538 pesawat tempur, 172 pesawat pembom, 250 pesawat transport, 359 pesawat latih, 77 pesawat untuk misi khusus, 722 helikopter serta 23 helikopter serbu.

China juga unggul dalam jumlah pangkalan udara, yakni sebanyak 507 berbanding 346 yang dimiliki India.

Angkatan Laut
China saat ini memiliki dua kapal induk, 36 destroyer, 52 frigat, 50 korvet, 74 kapal selam, 220 kapal patrol, dan 29 kapal pemburu ranjau.
Di sisi lain, India diperkuat oleh sebuah kapal induk, 10 destroyer, 13 figat, 19 korvet, 16 kapal selam, 139 kapal patrol dan tiga kapal pemburu ranjau.

Senjata Nuklir
Menurut buku tahunan SIPRI 2020, China mempunyai 320 hulu ledak nuklir, sedangkan India memiliki 150 senjata pemusnah masal.

Nah, mengacu pada data tersebut, dari sisi persenjataan tentu saja China lebih unggul. Tapi itu tidak berarti jika perang benar-benar meletus, Tentara Pembebasan Rakyat –sebutan untuk tentara China-pasti mengungguli lawannya. Jangan salah, soal perang di era modern India jauh lebih berpengalaman.

Sejak berpisah dengan Pakistan tahun 1947, India sudah empat kali berperang dengan saudaranya. Pokok persoalan perang itu, tiga diantaranya dipicu oleh saling klaim wilayah Kashmir (1947, 1965, 1999). Satu perang lainnya menyangkut masalah wilayah Pakistan Timur (1971).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1009 seconds (0.1#10.140)