PBB Minta Arab Saudi Bebaskan Anak Mantan Kepala Mata-mata Saad Al-Jabri

Sabtu, 11 Juni 2022 - 15:59 WIB
loading...
A A A
Al-Jabri sudah lama menjadi pembantu Pangeran Mohammed bin Nayef, putra mahkota yang Mohammed bin Salman dalam kudeta istana tahun 2017.

"Tidak dapat berkomunikasi dengan keluarga dekat mereka dan telah menghilang ke lokasi rahasia, Tuan Al-Jabri dan Nona Al-Jabri [dua anak Al-Jabri] dilaporkan menderita siksaan psikologis yang parah," kata PBB dalam sebuah tulisan opini.

"Selama penahanan ini, Almuzaini diduga disiksa secara fisik dan psikologis: dia dipukuli dan dicambuk dan ditahan tanpa komunikasi, dengan pasukan Saudi menolak kunjungan dan kontaknya dengan siapa pun di luar penjara," lanjut PBB, seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu (11/6/2022).

Pada tahun 2020, Al-Jabri, yang tinggal di pengasingan di Kanada, menuduh dalam gugatan yang diajukan di pengadilan Amerika Serikat (AS) bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengirim tim untuk membunuhnya pada tahun 2018, tetapi upaya itu digagalkan oleh otoritas Kanada.

Dalam gugatan setebal 107 halaman terhadap Mohammed bin Salman dan 24 lainnya yang diajukan di pengadilan federal di Distrik Columbia, Al-Jabri mengatakan Putra Mahkota "mengirim regu pembunuh" ke Kanada pada Oktober 2018.

Dugaan insiden itu terjadi kurang dari dua minggu setelah agen-agen Saudi membunuh jurnalis Jamal Khashoggi di konsulat Kerajaan Saudi di Istanbul.

Pengacara Putra Mahkota telah menolak tuduhan Al-Jabri dan mengatakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman memiliki kekebalan hukum di Amerika Serikat sebagai kepala negara asing.

Menolak tuduhan pada tahun 2020, pengacara Mohammed bin Salman, Michael Kellogg, menggambarkan mereka sebagai "tenggelam dalam drama".
(min)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1890 seconds (0.1#10.140)