Anggota Parlemen Israel: Pendudukan atas Palestina Adalah Teror Terbesar di Timur Tengah
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Anggota Parlemen (Kneset) Israel , Ofer Cassif, mengatakan pendudukan Israel atas Palestina adalah teror terbesar di kawasan Timur Tengah.
Kritik keras Cassif ini disampaikan pada hari Rabu dalam konferensi Knesset yang diselenggarakan untuk mengakhiri pendudukan.
“Ada alasan yang sangat sederhana, mengapa demikian," kata Cassif, anggota Parlemen dari aliansi Joint List.
Dia berbicara kepada anggota Parlemen sayap kiri dan perwakilan LSM yang berkumpul di ruang konferensi Knesset untuk fokus pada kerusakan yang dilakukan terhadap Palestina sejak Perang Enam Hari 1967, ketika Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem timur dari Yordania.
“Definisi teror yang diterima bukanlah definisi politik seperti yang terjadi dalam wacana Israel dan di Parlemen-nya," katanya, yang dilansir Jerusalem Post, Kamis (9/6/2022).
"Pemahaman yang diakui secara global teror adalah suatu bentuk kekerasan, termasuk ancaman kekerasan, terhadap warga sipil yang tidak bersalah untuk mencapai tujuan politik.”
“Pendudukannya persis seperti ini. Ia bertindak terhadap warga sipil yang tidak bersalah [menggunakan] kekerasan dan penindasan dan ancamannya terhadap jutaan orang tak bersalah ketika tujuannya adalah politik," kata Cassif.
"Pendudukan adalah teror terbesar [yang ada] di seluruh wilayah [Timut Tengah], tentu saja ketika menyangkut Palestina/Israel.”
"Mereka yang ingin mengabaikan fakta bahwa pendudukan adalah 'teror' adalah orang bodoh yang tidak tahu apa itu teror atau pembohong yang tahu apa itu teror dan berusaha menyembunyikannya," kata Cassif.
Kritik keras Cassif ini disampaikan pada hari Rabu dalam konferensi Knesset yang diselenggarakan untuk mengakhiri pendudukan.
“Ada alasan yang sangat sederhana, mengapa demikian," kata Cassif, anggota Parlemen dari aliansi Joint List.
Dia berbicara kepada anggota Parlemen sayap kiri dan perwakilan LSM yang berkumpul di ruang konferensi Knesset untuk fokus pada kerusakan yang dilakukan terhadap Palestina sejak Perang Enam Hari 1967, ketika Israel merebut Tepi Barat, Gaza dan Yerusalem timur dari Yordania.
“Definisi teror yang diterima bukanlah definisi politik seperti yang terjadi dalam wacana Israel dan di Parlemen-nya," katanya, yang dilansir Jerusalem Post, Kamis (9/6/2022).
"Pemahaman yang diakui secara global teror adalah suatu bentuk kekerasan, termasuk ancaman kekerasan, terhadap warga sipil yang tidak bersalah untuk mencapai tujuan politik.”
“Pendudukannya persis seperti ini. Ia bertindak terhadap warga sipil yang tidak bersalah [menggunakan] kekerasan dan penindasan dan ancamannya terhadap jutaan orang tak bersalah ketika tujuannya adalah politik," kata Cassif.
"Pendudukan adalah teror terbesar [yang ada] di seluruh wilayah [Timut Tengah], tentu saja ketika menyangkut Palestina/Israel.”
"Mereka yang ingin mengabaikan fakta bahwa pendudukan adalah 'teror' adalah orang bodoh yang tidak tahu apa itu teror atau pembohong yang tahu apa itu teror dan berusaha menyembunyikannya," kata Cassif.