Dianggap Menghina Al Quran, Model Afghanistan Diciduk Taliban

Kamis, 09 Juni 2022 - 06:02 WIB
loading...
A A A
AI mengatakan bahwa sejak mengambilalih, Taliban telah menggunakan intimidasi, pelecehan, dan kekerasan pada siapa saja yang telah menyatakan dukungan untuk hak asasi manusia atau nilai-nilai modern, terutama antara lain pembela hak asasi manusia, aktivis perempuan, jurnalis, dan anggota akademisi.



Kelompok hak asasi juga mendesak Taliban sebagai otoritas de facto di Afghanistan untuk mematuhi hukum hak asasi manusia internasional dan menghormati hak setiap orang untuk kebebasan berekspresi tanpa diskriminasi.

Di Kabul, para pejabat Taliban tidak segera menanggapi permintaan komentar dan tidak jelas tindakan apa yang dihadapi Haqiqi dan rekan-rekannya di bawah peradilan yang dijalankan Taliban.

Keluarga Haqiqi juga tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Taliban menganggap kritik dan apa pun yang dianggap tidak menghormati Islam sebagai kejahatan yang dapat dihukum.

Sejak merebut kekuasaan di Afghanistan selama minggu-minggu terakhir penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari negara itu pada Agustus lalu, Taliban telah memberlakukan tindakan tegas dan dekrit sesuai dengan interpretasi keras mereka terhadap hukum Islam, khususnya membatasi hak-hak perempuan dan minoritas.

Langkah tersebut telah menimbulkan kekhawatiran internasional bahwa kelompok Islam radikal bermaksud untuk memerintah seperti yang dilakukan terakhir kali Taliban memegang kekuasaan di Afghanistan, pada akhir 1990-an.



(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1196 seconds (0.1#10.140)