Lebih dari 1.000 Pemukim Israel Serbu Kompleks Masjid Al-Aqsa
loading...
A
A
A
YERUSALEM - Lebih dari 1.000 pemukim Israel menyerbu kompleks Masjid al-Aqsa di Yerusalem yang diduduki antara Minggu dan Senin. Hal itu diungkapkan direktur kompleks Masjid al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani.
"Kami belum pernah melihat pemukim yang menyerbu tempat suci ini sejak Ramadhan, April lalu, kecuali pada hari pawai bendera seminggu yang lalu," kata Kiswani.
"Para pemukim berusaha memaksakan realitas baru setiap saat," imbuh Kiswani.
"Pada hari Minggu dan Senin, di dekat salah satu gerbang tempat suci, para pemukim (Israel) menari dan melakukan ritual 'meletakkan', yang semuanya benar-benar baru di dalam kompleks (Masjid) al-Aqsa," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (7/6/2022).
Pada akhir Mei, pengadilan Israel mengizinkan pemukim Israel untuk berdoa di kompleks Masjid al-Aqsa sebelum pengadilan banding Israel menolak keputusan tersebut.
Pada Oktober 2021, pengadilan Israel lainnya mengizinkan non-Muslim untuk berdoa di kompleks tersebut. Menurut status-quo al-Aqsa yang diamati secara historis, hanya Muslim yang diizinkan untuk berdoa di tempat suci.
Penyerbuan terbaru oleh pemukim Israel ke Masjid al-Aqsa terjadi di tengah pengetatan tindakan kontrol Israel atas warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, yang dilaksanakan beberapa hari sebelum pawai bendera Israel yang diadakan oleh ekstremis Yahudi pekan lalu.
"Polisi Israel menangkap enam warga Palestina di kota itu lagi pada hari Minggu, termasuk seorang anak berusia 12 tahun," ujar juru bicara komite keluarga tahanan Yerusalem, Amjad Abu Assab.
"Polisi Israel menyerang sejumlah warga Palestina di luar kompleks dan melarang dua wanita memasuki kompleks al-Aqsa setelah menahan mereka sebentar," tambah Abu Assab.
"Kami belum pernah melihat pemukim yang menyerbu tempat suci ini sejak Ramadhan, April lalu, kecuali pada hari pawai bendera seminggu yang lalu," kata Kiswani.
"Para pemukim berusaha memaksakan realitas baru setiap saat," imbuh Kiswani.
"Pada hari Minggu dan Senin, di dekat salah satu gerbang tempat suci, para pemukim (Israel) menari dan melakukan ritual 'meletakkan', yang semuanya benar-benar baru di dalam kompleks (Masjid) al-Aqsa," ujarnya seperti dikutip dari Al Araby, Selasa (7/6/2022).
Pada akhir Mei, pengadilan Israel mengizinkan pemukim Israel untuk berdoa di kompleks Masjid al-Aqsa sebelum pengadilan banding Israel menolak keputusan tersebut.
Pada Oktober 2021, pengadilan Israel lainnya mengizinkan non-Muslim untuk berdoa di kompleks tersebut. Menurut status-quo al-Aqsa yang diamati secara historis, hanya Muslim yang diizinkan untuk berdoa di tempat suci.
Penyerbuan terbaru oleh pemukim Israel ke Masjid al-Aqsa terjadi di tengah pengetatan tindakan kontrol Israel atas warga Palestina di Yerusalem yang diduduki, yang dilaksanakan beberapa hari sebelum pawai bendera Israel yang diadakan oleh ekstremis Yahudi pekan lalu.
"Polisi Israel menangkap enam warga Palestina di kota itu lagi pada hari Minggu, termasuk seorang anak berusia 12 tahun," ujar juru bicara komite keluarga tahanan Yerusalem, Amjad Abu Assab.
"Polisi Israel menyerang sejumlah warga Palestina di luar kompleks dan melarang dua wanita memasuki kompleks al-Aqsa setelah menahan mereka sebentar," tambah Abu Assab.