Ilmuwan Ini Latih Tikus Jadi Penyelamat Korban Gempa
loading...
A
A
A
GLASGOW - Sebuah proyek inovatif tengah dikerjakan oleh ilmuwan asal Glasgow, Skotlandia . Ia melatih tikus untuk dikirim ke reruntuhan gempa bumi dengan mengenakan ransel kecil sehingga tim penyelamat dapat berbicara dengan para penyintas.
Dr. Donna Kean (33) telah tinggal di Morogoro, Tanzania, Afrika Timur, selama satu tahun, bekerja dengan organisasi nirlaba APOPO untuk sebuah proyek bernama Hero Rats.
Hewan pengerat tersebut akan bekerja di lapangan saat dikirim ke Turki, yang rawan gempa, untuk bekerja sama dengan tim SAR, GAE.
“Tikus akan bisa masuk ke ruang kecil untuk mendapatkan korban yang terkubur di puing-puing," kata Donna.
“Kami belum berada dalam situasi nyata, kami sudah mendapat situs puing-puing tiruan. Ketika kami mendapatkan ransel baru, kami akan dapat mendengar dari mana kami tinggal dan di mana tikus berada, di dalam puing-puing," jelasnya.
“Kami memiliki potensi untuk berbicara dengan korban melalui tikus,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (4/6/2022).
Sejauh ini tujuh tikus telah dilatih, hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk mempercepatnya.
Secara keseluruhan 170 tikus sedang dilatih untuk proyek-proyek termasuk ranjau darat dan TB dan tikus diharapkan tikus dapat mengendus Brucellosis, penyakit menular yang berdampak pada ternak.
Tikus-tikus itu sangat gesit sehingga mereka tidak pernah meluncurkan ranjau darat dan kelincahannya membuatnya sempurna untuk digunakan di zona bencana.
Dr. Donna Kean (33) telah tinggal di Morogoro, Tanzania, Afrika Timur, selama satu tahun, bekerja dengan organisasi nirlaba APOPO untuk sebuah proyek bernama Hero Rats.
Hewan pengerat tersebut akan bekerja di lapangan saat dikirim ke Turki, yang rawan gempa, untuk bekerja sama dengan tim SAR, GAE.
“Tikus akan bisa masuk ke ruang kecil untuk mendapatkan korban yang terkubur di puing-puing," kata Donna.
“Kami belum berada dalam situasi nyata, kami sudah mendapat situs puing-puing tiruan. Ketika kami mendapatkan ransel baru, kami akan dapat mendengar dari mana kami tinggal dan di mana tikus berada, di dalam puing-puing," jelasnya.
“Kami memiliki potensi untuk berbicara dengan korban melalui tikus,” ujarnya seperti dikutip dari Daily Star, Sabtu (4/6/2022).
Sejauh ini tujuh tikus telah dilatih, hanya membutuhkan waktu dua minggu untuk mempercepatnya.
Secara keseluruhan 170 tikus sedang dilatih untuk proyek-proyek termasuk ranjau darat dan TB dan tikus diharapkan tikus dapat mengendus Brucellosis, penyakit menular yang berdampak pada ternak.
Tikus-tikus itu sangat gesit sehingga mereka tidak pernah meluncurkan ranjau darat dan kelincahannya membuatnya sempurna untuk digunakan di zona bencana.