Sambil Menginvasi Ukraina, Rusia Latihan Tempur dengan Lebih dari 40 Kapal Perang
loading...
A
A
A
MOSKOW - Armada Pasifik Rusia , pada Jumat (3/6/2022), memulai latihan tempur Angkatan Laut selama seminggu ke depan. Manuver ini melibatkan lebih dari 40 kapal perang dan 20 pesawat.
"Manuver, yang dijadwalkan berlangsung pada 3-10 Juni, melibatkan kapal-kapal yang mencari kapal selam musuh tiruan," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita TASS.
"Dan mengerjakan organisasi pertahanan udara bagi kelompok kapal taktis [untuk] melakukan latihan tempur terhadap target permukaan dan udara," lanjut kementerian tersebut.
Latihan tempur ini dilakukan saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-100 pada hari Jumat.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia bertekad untuk melanjutkan operasi militernya di Ukraina sampai semua tujuannya tercapai.
“Salah satu tujuan utama dari operasi ini adalah untuk melindungi orang-orang di DNR dan LNR. Langkah-langkah telah diambil untuk memastikan perlindungan mereka dan hasil tertentu telah dicapai," kata Peskov, mengacu pada Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan kemerdekaannya dari Ukraina.
Dua wilayah di Ukraina timur yang memisahkan diri itu telah dikendalikan oleh separatis pro-Moskow sejak awal 2014.
“Banyak pemukiman telah dibebaskan dari angkatan bersenjata pro-Nazi Ukraina dan langsung dari elemen nasionalis,” katanya, mengutip deskripsi berulang-ulang Rusia tentang otoritas di Ukraina sebagai neo-Nazi dan nasionalis—label yang menurut Kiev
digunakan sebagai propaganda untuk membenarkan konflik.
“Kesempatan telah diberikan kepada orang-orang untuk mulai membangun kehidupan yang damai,” imbuh Peskov. “Pekerjaan ini akan berlanjut sampai semua tujuan operasi militer tercapai.”
Sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya akan memenangkan perangnya dengan Rusia.
“Angkatan Bersenjata Ukraina ada di sini. Yang paling penting—orang-orang, orang-orang di negara kita ada di sini. Membela Ukraina selama 100 hari,” kata Zelensky dalam pidato yang disampaikan dari depan kantor kepresidenan Ukraina, di pusat ibu kota, Kiev.
“Kemenangan akan menjadi milik kita,” ujarnya.
"Manuver, yang dijadwalkan berlangsung pada 3-10 Juni, melibatkan kapal-kapal yang mencari kapal selam musuh tiruan," kata Kementerian Pertahanan dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip kantor berita TASS.
"Dan mengerjakan organisasi pertahanan udara bagi kelompok kapal taktis [untuk] melakukan latihan tempur terhadap target permukaan dan udara," lanjut kementerian tersebut.
Latihan tempur ini dilakukan saat invasi Rusia ke Ukraina memasuki hari ke-100 pada hari Jumat.
Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia bertekad untuk melanjutkan operasi militernya di Ukraina sampai semua tujuannya tercapai.
“Salah satu tujuan utama dari operasi ini adalah untuk melindungi orang-orang di DNR dan LNR. Langkah-langkah telah diambil untuk memastikan perlindungan mereka dan hasil tertentu telah dicapai," kata Peskov, mengacu pada Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan kemerdekaannya dari Ukraina.
Dua wilayah di Ukraina timur yang memisahkan diri itu telah dikendalikan oleh separatis pro-Moskow sejak awal 2014.
“Banyak pemukiman telah dibebaskan dari angkatan bersenjata pro-Nazi Ukraina dan langsung dari elemen nasionalis,” katanya, mengutip deskripsi berulang-ulang Rusia tentang otoritas di Ukraina sebagai neo-Nazi dan nasionalis—label yang menurut Kiev
digunakan sebagai propaganda untuk membenarkan konflik.
“Kesempatan telah diberikan kepada orang-orang untuk mulai membangun kehidupan yang damai,” imbuh Peskov. “Pekerjaan ini akan berlanjut sampai semua tujuan operasi militer tercapai.”
Sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya akan memenangkan perangnya dengan Rusia.
“Angkatan Bersenjata Ukraina ada di sini. Yang paling penting—orang-orang, orang-orang di negara kita ada di sini. Membela Ukraina selama 100 hari,” kata Zelensky dalam pidato yang disampaikan dari depan kantor kepresidenan Ukraina, di pusat ibu kota, Kiev.
“Kemenangan akan menjadi milik kita,” ujarnya.
(min)