Ukraina Tuding Rusia Mainkan Hunger Games, Krisis Pangan Mengancam Dunia

Jum'at, 03 Juni 2022 - 16:17 WIB
loading...
A A A
Bahan pangan yang segera membusuk jika tidak cepat dikirim itu berpotensi menyebabkan kekurangan pangan di seluruh dunia dan menaikkan harga.

Zelensky juga telah berulang kali menuduh Rusia telah merampok persediaan pangan Ukraina selama invasi militer mereka, dan kini menambah kesengsaraan tidak hanya pada warga Ukraina, melainkan pada penduduk di berbagai belahan dunia lainnya dengan memblokade laut.

Tak hanya Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz pada 31 Mei lalu mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin mengakhiri blokade Rusia terhadap pelabuhan terbesar Odesa, berdasarkan ketentuan resolusi PBB.

Demikian pula Amerika Serikat melalui Menlu Antony Blinken. Menurut dia, blokade atas pelabuhan Ukraina telah memicu krisis pasokan pangan dan biji-bijian.

“Invasi Rusia yang tidak beralasan telah menghentikan perdagangan maritim di sebagian besar Laut Hitam. Itu telah membuat kawasan itu tidak aman untuk navigasi, menjebak ekspor pertanian Ukraina dan membahayakan pasokan makanan global,” papar Blinken.

Blinken merujuk pada resolusi PBB 2018 yang mengutuk kelaparan sebagai alat perang, dengan mengatakan situasinya telah memburuk sejak saat itu.

"Pengabaian mencolok Federasi Rusia terhadap resolusi ini hanyalah contoh terbaru dari pemerintah yang menggunakan kelaparan warga sipil untuk mencoba memaksakan tujuannya," ujar Blinken.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menuduh Moskow memang memblokir ekspor gandum Ukraina sebagai senjata perang.

"Rusia memimpin perang ini dengan senjata lain yang mengerikan dan kuat: kelaparan dan kekurangan. Dengan memblokir pelabuhan Ukraina, dengan menghancurkan silo, jalan dan rel kereta api, Rusia telah meluncurkan perang gandum, memicu krisis pangan global," tuding Baerbock pada pertemuan PBB pekan lalu.

Dampak buruk dari invasi militer Rusia ke Ukraina terhadap ketahanan pangan global itu telah berulang kali diserukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1449 seconds (0.1#10.140)