Desak Pengetatan Kepemilikan Senjata, Biden: Amerika Telah Jadi Ladang Pembunuhan

Jum'at, 03 Juni 2022 - 09:02 WIB
loading...
Desak Pengetatan Kepemilikan Senjata, Biden: Amerika Telah Jadi Ladang Pembunuhan
Presiden AS Joe Biden desak pengetatan kepemilikan senjata dan pelarangan senjata bergaya senjata serbu. Foto/InDaily.com.au
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta Kongres untuk bertindak atas pengendalian senjata. Ia menyebut sikap oposisi Partai Republik terhadap undang-undang pengendalian senjata tidak masuk akal.

"Saya mendukung upaya bipartisan yang mencakup sekelompok kecil senator Demokrat dan Republik yang berusaha menemukan jalan," katanya dalam pidatonya dari Gedung Putih.

"Tapi Tuhan - fakta bahwa mayoritas Senat Republik tidak ingin salah satu dari proposal ini diperdebatkan atau diajukan untuk pemungutan suara, saya merasa itu tidak masuk akal,” imbuhnya seperti dikutip dari NBC News, Jumat (3/6/2022).

Dia mengatakan anggota parlemen harus mengembalikan larangan apa yang disebut senjata serbu, seperti AR-15, dan melarang magasin berkapasitas tinggi. Jika senjata itu tidak dilarang, usia untuk membelinya harus dinaikkan menjadi 21 dari 18.

“Mengapa atas nama Tuhan warga negara biasa dapat membeli senjata serbu yang memuat 30 peluru, yang memungkinkan penembak massal menembakkan ratusan peluru dalam hitungan menit?” kata Biden.

Biden mengatakan Kongres juga harus memperkuat pemeriksaan latar belakang, termasuk mengharuskan mereka di pameran senjata dan dalam penjualan online; memberlakukan undang-undang penyimpanan yang aman dan bendera merah; dan mencabut kekebalan yang melindungi produsen senjata dari tanggung jawab.



Dia juga menyerukan tindakan untuk mengatasi kesehatan mental, termasuk mempekerjakan lebih banyak konselor sekolah dan menyediakan layanan kesehatan mental lainnya untuk siswa dan guru.

"Saya tidak akan menyerah. Jika Kongres gagal, saya yakin kali ini mayoritas rakyat Amerika juga tidak akan menyerah," ujar Biden.

“Saya yakin mayoritas dari Anda akan bertindak untuk mengubah kemarahan untuk memastikan masalah ini menjadi pusat suara Anda. Cukup, cukup, cukup,” ia menambahkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2064 seconds (0.1#10.140)