Minta Putin Akhiri Perang Ukraina, 2 Pejabat Didepak dari Partai Komunis Rusia

Kamis, 02 Juni 2022 - 19:29 WIB
loading...
Minta Putin Akhiri Perang Ukraina, 2 Pejabat Didepak dari Partai Komunis Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putin. Dua pejabat yang memintanya mengakhiri perang di Ukraina didepak dari Partai Komunis Rusia. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Dua anggota Parlemen Rusia telah dikeluarkan dari Partai Komunis setelah mereka meminta Presiden Vladimir Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina .

Mengutip laporan Newsweek, Kamis (2/6/2022), dua pejabat bernama Leonid Vasyukevich dan Gennady Shulga tersebut dicopot dari faksi partai di Parlemen daerah.

Keduanya dicap pengkhianat setelah komentar mereka pada Jumat lalu selama pertemuan majelis legislatif wilayah Primorsky di Rusia timur.

Itu adalah pertunjukan publik yang jarang tentang perbedaan pendapat terhadap Putin yang sebagian besar menikmati loyalitas publik dari partai politik negara dan pejabat pemerintah meskipun ribuan orang telah terbunuh dan terluka selama kampanye militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.



Vasyukevich meminta Putin untuk menghentikan perang dan menarik pasukan Rusia dari Ukraina. Dia juga mengaku berbicara atas nama tiga rekan Partai Komunis Rusia: Shulga, Natalya Kochugova dan Aleksandr Sustov.

"Jika negara kita tidak menghentikan operasi militer maka akan ada lebih banyak anak yatim di negara kita," kata anggota Parlemen, Leonid Vasyukevich, berdasarkan video pertemuan tersebut.

Saat dia membacakan permohonannya kepada Putin, beberapa anggota Parlemen dan gubernur wilayah tersebut; Oleg Kozhemyako, mencoba untuk membungkamnya.

Kozhemyako menuduh Vasyukevich telah menodai reputasi tentara Rusia.

Sementara itu, seniman, tokoh media dan beberapa taipan bisnis Rusia telah berbicara menentang serangan Moskow di Ukraina yang telah menyebabkan rentetan sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Moskow.

Tetapi setelah tiga bulan permusuhan, tidak ada perbedaan pendapat yang muncul dari dalam lingkaran dalam atau pejabat tinggi Kremlin.

Rusia telah mengadopsi undang-undang yang dapat membuat orang dipenjara hingga 15 tahun karena mendiskreditkan militer Rusia.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)