Penembakan di Rumah Sakit AS Tewaskan 5 Orang, Tak Ada Korban WNI
loading...
A
A
A
TULSA - Aksi penembakan terjadi di sebuah gedung rumah sakit (RS) di Tulsa, Oklahoma, Amerika Serikat (AS) , Rabu waktu setempat. Lima orang tewas, termasuk pelaku, dan beberapa lainnya terluka.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia pada Kamis (2/6/2022) mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan tersebut. "Tak ada korban WNI," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pers briefing.
Judha mengimbau kepada para WNI di Amerika untuk waspada dan melapor kepada perwakilan pemerintah Indonesia jika ada ancaman atau pun hal-hal yang membahayakan.
Menurut polisi Tusla, seorang pria bersenjata menembak mati empat staf di sebuah gedung RS sebelum akhirnya menembak mati dirinya sendiri.
Tragedi ini terjadi hanya beberapa minggu setelah penembakan massal yang mematikan di Texas dan New York.
Polisi mengatakan pelaku, bersenjatakan senapan dan pistol, melepaskan tembakan ke lantai dua Gedung Natalie di Rumah Sakit Saint Francis, menewaskan empat orang.
Sistem Kesehatan Saint Francis, yang menjalankan klinik, mengonfirmasi kematian empat stafnya.
Wakil Kepala Departemen Kepolisian Tulsa Eric Dalgleish mengatakan kepada wartawan bahwa petugas disiagakan setelah menerima laporan tentang penembak aktif sekitar pukul 17.00 sore dan tiba di tempat kejadian dalam waktu empat menit.
Dia mengatakan pelaku tewas karena bunuh diri. Sejauh ini belum ada rincian yang dirilis tentang identitas tersangka.
Kapten Departemen Kepolisian Tulsa Richard Meulenberg kemudian mengatakan kepada CNN bahwa beberapa orang terluka oleh tembakan.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia pada Kamis (2/6/2022) mengonfirmasi bahwa tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam serangan tersebut. "Tak ada korban WNI," kata Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI, Judha Nugraha, dalam pers briefing.
Judha mengimbau kepada para WNI di Amerika untuk waspada dan melapor kepada perwakilan pemerintah Indonesia jika ada ancaman atau pun hal-hal yang membahayakan.
Menurut polisi Tusla, seorang pria bersenjata menembak mati empat staf di sebuah gedung RS sebelum akhirnya menembak mati dirinya sendiri.
Tragedi ini terjadi hanya beberapa minggu setelah penembakan massal yang mematikan di Texas dan New York.
Polisi mengatakan pelaku, bersenjatakan senapan dan pistol, melepaskan tembakan ke lantai dua Gedung Natalie di Rumah Sakit Saint Francis, menewaskan empat orang.
Sistem Kesehatan Saint Francis, yang menjalankan klinik, mengonfirmasi kematian empat stafnya.
Wakil Kepala Departemen Kepolisian Tulsa Eric Dalgleish mengatakan kepada wartawan bahwa petugas disiagakan setelah menerima laporan tentang penembak aktif sekitar pukul 17.00 sore dan tiba di tempat kejadian dalam waktu empat menit.
Dia mengatakan pelaku tewas karena bunuh diri. Sejauh ini belum ada rincian yang dirilis tentang identitas tersangka.
Kapten Departemen Kepolisian Tulsa Richard Meulenberg kemudian mengatakan kepada CNN bahwa beberapa orang terluka oleh tembakan.