Dilaporkan Lacak Kemurnian Ras India, PM Modi Dibandingkan dengan Hitler
loading...
A
A
A
NEW DELHI - Sebuah artikel yang diterbitkan sebuah surat kabar India memicu perdebatan setelah mengklaim pemerintah negara itu berharap memperoleh alat tes DNA untuk melacak "kemurnian ras."
Laporan yang diterbitkan di harian New Indian Express menyebutkan Kementerian Kebudayaan India memiliki rencana untuk melakukan studi "kemurnian rasial" di negara itu.
Menurut laporan itu, Kementerian Kebudayaan India telah mengalokasikan USD1,29 juta atau sekitar Rp 18,7 miliar untuk proyek pengadaan kit dan peralatan profil DNA untuk membangun sejarah genetik negara tersebut.
Laporan berita menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan India sedang dalam proses memperoleh serangkaian peralatan profil DNA dan mesin canggih terkait untuk membangun sejarah genetik dan melacak kemurnian ras di India.
Laporan itu menambahkan bahwa Menteri Kebudayaan Sekretaris Govind Mohan mengadakan pertemuan dengan seorang arkeolog terkenal, Profesor Vasant S. Shinde dan ilmuwan senior dan sarjana.
"Kami ingin melihat bagaimana mutasi dan percampuran gen pada populasi India telah terjadi selama 10.000 tahun terakhir," Prof. Shinde melaporkan seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (2/6/2022).
Politisi India pun ramai-ramai mengecam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi .
"Terakhir kali sebuah negara memiliki kementerian budaya yang mempelajari 'kemurnian rasial', itu tidak berakhir dengan baik. India menginginkan keamanan kerja & kemakmuran ekonomi, bukan 'kemurnian rasial', Perdana Menteri," kata anggota Kongres Rahul Gandhi melalui akun Twitternya.
Serangan terselubung Gandhi terhadap Perdana Menteri Narendra Modi tampaknya merupakan referensi terselubung kepada diktator Jerman Adolf Hitler dan pandangan partai Nazinya tentang kemurnian ras, yang mengakibatkan penganiayaan dan pembunuhan massal jutaan orang Yahudi.
Laporan yang diterbitkan di harian New Indian Express menyebutkan Kementerian Kebudayaan India memiliki rencana untuk melakukan studi "kemurnian rasial" di negara itu.
Menurut laporan itu, Kementerian Kebudayaan India telah mengalokasikan USD1,29 juta atau sekitar Rp 18,7 miliar untuk proyek pengadaan kit dan peralatan profil DNA untuk membangun sejarah genetik negara tersebut.
Laporan berita menambahkan bahwa Kementerian Kebudayaan India sedang dalam proses memperoleh serangkaian peralatan profil DNA dan mesin canggih terkait untuk membangun sejarah genetik dan melacak kemurnian ras di India.
Laporan itu menambahkan bahwa Menteri Kebudayaan Sekretaris Govind Mohan mengadakan pertemuan dengan seorang arkeolog terkenal, Profesor Vasant S. Shinde dan ilmuwan senior dan sarjana.
"Kami ingin melihat bagaimana mutasi dan percampuran gen pada populasi India telah terjadi selama 10.000 tahun terakhir," Prof. Shinde melaporkan seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (2/6/2022).
Politisi India pun ramai-ramai mengecam pemerintahan Perdana Menteri (PM) Narendra Modi .
"Terakhir kali sebuah negara memiliki kementerian budaya yang mempelajari 'kemurnian rasial', itu tidak berakhir dengan baik. India menginginkan keamanan kerja & kemakmuran ekonomi, bukan 'kemurnian rasial', Perdana Menteri," kata anggota Kongres Rahul Gandhi melalui akun Twitternya.
Serangan terselubung Gandhi terhadap Perdana Menteri Narendra Modi tampaknya merupakan referensi terselubung kepada diktator Jerman Adolf Hitler dan pandangan partai Nazinya tentang kemurnian ras, yang mengakibatkan penganiayaan dan pembunuhan massal jutaan orang Yahudi.