Ukraina Tuding Rusia Gunakan Bom Termobarik Mematikan

Minggu, 29 Mei 2022 - 13:54 WIB
loading...
Ukraina Tuding Rusia...
Peluncur roket ganda TOS-1 Rusia. Foto/Ilustrasi
A A A
KIEV - Angkatan Bersenjata Rusia diduga menggunakan hulu ledak termobarik yang mematikan untuk menghantam posisi Ukraina . Pasukan Ukraina pun sekarang memohon kepada NATO untuk segera memasok mereka dengan senjata serupa.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan Rusia menggunakan peluncur roket ganda TOS-1 untuk menyerang sasaran Ukraina di dekat Novomykhailivka di wilayah timur Oblast Donetsk.

Peluncur roket berganda 30-barel atau 24-barel yang menghebohkan ini mampu menembakkan hulu ledak termobarik, sejenis bahan peledak yang menggunakan oksigen di daerah sekitarnya untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.

Ukraina sekarang menyebut invasi Rusia sebagai “perang terbesar dan paling mengerikan di abad ke-21”. Kiev lantas meminta NATO untuk memasok mereka dengan Sistem Roket Peluncur Ganda yang serupa sebagai hal yang mendesak.



“TOS-1 Rusia menembaki posisi Ukraina di dekat Novomykhailivka, wilayah Donetsk," kata Kementerian Pertahanan Ukraina pada Kamis seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (29/5/2022).

“Seperti inilah perang terbesar dan paling mengerikan di abad ke-21. Ukraina siap menyerang balik. Untuk melakukan ini, kita membutuhkan MLRS (Multiple Launch Rocket Systems) gaya NATO. Langsung!" sambungnya.

Bomtermobarik, kadang-kadang disebut bom vakum, adalah bahan peledak berenergi tinggi yang mengonsumsi oksigen dari udara di sekitarnya. Ini menciptakan ledakan bersuhu lebih tinggi dan durasi lebih lama, gelombang ledakan bertekanan lebih tinggi daripada bom konvensional, membuatnya sangat mematikan di lingkungan perkotaan.

Analis senior di Australian Strategic Policy Institute, Dr Marcus Hellyer, mengatakan kepada The Guardian betapa dahsyatnya senjata itu.

Dia mengatakan senjata termobarik efektif pada "tujuan khusus "mereka" terutama menghancurkan posisi pertahanan".

“Mereka tidak ilegal meskipun efeknya bisa sangat mengerikan, karena efeknya menciptakan ruang hampa dan menyedot udara keluar dari paru-paru para pemain bertahan,” iamenambahkan.



Sementara itu, dikutip dari New York Post, pasukan Rusia pada Jumat malam merebut kota Liman, pusat kereta api sekitar 35 mil sebelah barat Severodonetsk, tempat persembunyian terakhir Ukraina di Oblast Luhansk.

Pasukan Rusia juga terus bekerja untuk mengepung Severodonetsk, sementara menembaki kota itu pada hari Jumat.

“Ada pertempuran di pinggiran kota. Penembakan artileri besar-besaran tidak berhenti, siang dan malam,” kata Wali Kota Oleksandr Striuk.

“Kota ini dihancurkan secara sistematis — 90% bangunan di kota ini rusak,” imbuhnya.

Striuk mengatakan penyabot Rusia telah mencoba untuk merebut hotel Mir di kuartal timur laut kota, dan pertempuran di sana sedang berlangsung.



Wali Kota memperkirakan sekitar 1.500 warga sipil telah tewas di Severodonetsk sejak dimulainya perang, dan banyak lagi yang melarikan diri. Striuk mengatakan kota itu turun menjadi sekitar 13.000 orang dari populasi masa damai 100.000.

Di Kharkiv, tepat di sebelah barat wilayah Donbas di mana serangan balik Ukraina yang kuat mendorong pasukan Kremlin kembali ke perbatasan kurang dari dua minggu lalu, serangan Rusia kembali terjadi.

Pihak berwenang Ukraina mengatakan empat warga sipil tewas dalam putaran baru pemboman Rusia di Kharkiv pada Kamis kemarin, di mana sebuah foto menunjukkan seorang pria menangis di jalan di samping mayat.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1765 seconds (0.1#10.140)