Finlandia dan Swedia Ingin Gabung, Sekjen NATO Ajukan Syarat

Jum'at, 27 Mei 2022 - 23:04 WIB
loading...
Finlandia dan Swedia...
Sekjen NATO ajukan syarat kepada Finlandia dan Swedia jika ingin gabung dengan aliansi pertahanan pimpinan AS itu. Foto/Ilustrasi
A A A
BRUSSELS - Finlandia dan Swedia tidak mungkin menjadi anggota kandidat NATO pada pertemuan puncak aliansi mendatang pada 28-30 Juni kecuali mereka memenuhi tuntutan Turki . Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, dalam konferensi pers dengan media Spanyol.

Sekjen NATO mengakui sikap Ankara terhadap penerimaan Swedia dan Finlandia ke dalam blok itu serta menyerukan keprihatinannya dan tuntutan Turki untuk dibahas dan diselesaikan.

Ankara menentang masuknya kedua negara Nordik ke aliansi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) itu dengan alasan dukungan mereka terhadap apa yang dianggap Turki sebagai organisasi teroris, yaitu Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan gerakan Gulen (FETO).

Turki menuntut agar kedua negara menerapkan sebutan teroris yang sama untuk kelompok-kelompok ini dan mengekstradisi orang-orang yang terkait dengan organisasi tersebut.



“Tidak ada negara yang menderita dari serangan teroris sebanyak Turki,” kata Stoltenberg.

“Turki adalah sekutu penting dan ketika sekutu memiliki kekhawatiran, itu harus didiskusikan dan masalah diselesaikan,” ia menambahkan seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (27/5/2022).

Dia mencatat bagaimana hal-hal ini dilakukan di NATO, mengingat bahwa status keanggotaan kandidat Republik Makedonia Utara ditahan selama lebih dari 10 tahun karena veto dari Yunani, yang mengutip kekhawatiran yang serupa dengan Turki dan masalah itu akhirnya terselesaikan.

“Swedia dan Finlandia dapat berpartisipasi sebagai negara tamu dalam KTT NATO yang akan diadakan di Madrid, tetapi jika mereka tidak menanggapi tuntutan Turki sebelum 28 Juni, maka akan sulit untuk memenuhi keinginan mereka untuk menjadi negara kandidat," kata Stoltenberg.



Pria Norwegia itu menekankan bahwa dia ingin ini menjadi "proses yang cepat" dan masih ada cukup waktu untuk itu.

Kedua negara Nordik memutuskan untuk mengakhiri sejarah netralitas mereka pada 15 Mei dengan alasan operasi militer Rusia di Ukraina memotivasi mereka untuk bergabung dengan NATO.

Tawaran keanggotaan mereka disambut oleh Washington dan sekutu NATO Eropa lainnya, namun Turki dan Kroasia telah mengancam akan menghalangi permohonan tersebut kecuali masalah keamanan nasional mereka ditangani.

Moskow telah menyebut permohonan Swedia dan Finlandia sebagai kesalahan serius dengan konsekuensi jangka panjang tetapi telah menyatakan bahwa aspirasi NATO mereka masih kurang memprihatinkan daripada Ukraina, yang klaim teritorial potensialnya dapat menimbulkan risiko besar bagi seluruh benua jika negara itu diterima ke dalam blok.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)